Dikecam Trump, Sekutu NATO Bela Pengeluaran Militer

Para pengunjung berjalan di luar markas NATO yang baru di Brussels, 19 April 2018.

Sekutu NATO menolak kritik Amerika bahwa mereka tidak menyediakan anggaran pertahanan yang cukup, meski Presiden Donald Trump meningkatkan tekanan menjelang KTT minggu depan.

Beberapa minggu menjelang KTT NATO pada 11-12 Juli di Brussels, Trump mengirim surat kepada pemerintah Norwegia, sekutu-sekutu lain Eropa dan Kanada. Dalam surat itu, Trump menuntut supaya mereka meningkatkan anggaran pengeluaran untuk pertahanan.

Setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea di Ukraina pada 2014, sekutu NATO setuju untuk menghentikan pemotongan anggaran pertahanan dan mulai mengalokasikan lebih banyak anggaran ketika ekonomi mereka meningkat, dan bergerak mencapai tujuan alokasi anggaran pertahanan 2 persen dari GDP dalam satu dekade ini.

Dalam email kepada Associated Press, Selasa (3/7/2018), Menteri Pertahanan Norwegia Frank Bakke-Jensen mengatakan “Norwegia tetap pada keputusan KTT NATO pada 2014 dan masih menindaklanjuti hal ini.”

Norwegia telah menghabiskan anggaran pertahanan pada peralatan militer baru, “jauh melampaui” target NATO, kata Menteri Pertahanan Norwedia Bakke Jensen menambahkan.

Di Jerman, “kita bertahan dengan target 2 persen yang telah ditetapkan,” ujar Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen. Ditambahkannya, “kami sudah ada di jalurnya. Dan kami siap.. mengambil tanggungjawab substansial dalam aliansi ini.”

KTT NATO mendatang adalah pertemuan utama pertama sejak perpecahan dalam KTT G7 di Kanada bulan lalu. Pejabat-pejabat NATO prihatin perpecahan negara-negara trans-Atlantik terkait tarif perdagangan – juga keluarnya Amerika dari perjanjian iklim global Paris dan penjanjian nuklir Iran – dapat merongrong persatuan aliansi itu. [em/al]