Dinas Keamanan Inggris Dituduh Lalai Pantau Teroris

Petugas polisi berpatroli di jalan di daerah London Bridge, London, 5 Juni 2017. (AP Photo/Alastair Grant).

Untuk kedua kalinya dalam sebulan dinas-dinas keamanan Inggris menghadapi pertanyaan yang janggal mengenai kebijakan pengintaian mereka, setelah ternyata pemimpin komplotan serangan teror Sabtu malam (3/6) di tengah kota London sudah dikenal oleh badan keamanan dan sudah pernah diinterogasi pada waktu lalu.

Warga Inggris keturunan Pakistan itu, yang tidak disebut polisi namanya karena alasan operasi, juga dikenal pengikut ISIS di jalan-jalan sekitar rumahnya di daerah London timur Barking, di mana ia berusaha merekrut anak-anak dan melakukan dakwah secara terbuka di taman di dekatnya, yang mendatangkan keluhan kepada polisi dari seorang penduduk setempat.

Pria berusia 27 tahun itu, ayah paling sedikit dua orang anak, juga muncul pada dokumenter televisi tahun lalu di mana pada gambarnya ditunjukkan sedang membentangkan spanduk ISIS dan kemudian bertengkar dengan polisi dalam demonstrasi protes yang diorganisir oleh pengkhotbah Anjem Choudary, perekrut ISIS yang sudah dihukum.

Salman Abedi, pembom di balik pemboman bunuh diri di Manchester, terlihat dalam gambar yang diambil dari CCTV pada malam dia melakukan serangan dalam foto handout yang dirilis dari Kepolisian Greater Manchester, 27 Mei 2017.

Bulan lalu, para pemuka masyarakat dan masjid di Manchester dan tetangga Salman Abedi, warga Inggris keturunan Libya yang melakukan pemboman konser tanggal 22 Mei di kota itu, menuduh dinas keamanan melalaikan beberapa kesempatan untuk mengenalinya sebagai seorang militan berisiko tinggi.

Sedikitnya lima kali penduduk setempat mengingatkan polisi mengenai kekhawatiran mereka tentang pembom bunuh diri yang berusia 22 tahun itu. Seorang pekerja masyarakat mengatakan ia menghubungi pihak berwenang setelah Abedi mengatakan sebagai seorang pembom bunuh diri adalah baik. [gp]