Diplomat Indonesia Temui WNI yang Ditangkap Terkait Pembunuhan di Malaysia

Polisi berjaga-jaga dekat pintu masuk departemen forensik di rumah sakit di Kuala Lumpur (16/2).

Para diplomat Indonesia telah bertemu dengan seorang perempuan yang ditangkap di Malaysia atas kecurigaan terlibat dalam pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara dan mengukuhkan dia adalah warga negara Indonesia, kata para pejabat hari Kamis (16/2).

Pihak berwenang telah menyebut namanya Siti Aisyah, usia 25 tahun, yang berasal dari Serang, Banten, propinsi dekat ibukota Indonesia, Jakarta. Dia ditangkap oleh polisi Malaysia, Kamis pagi (16/2).

Juru bicara kantor imigrasi Indonesia Agung Sampurno mengatakan bahwa para pejabat dari Kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur telah bertemu dengan perempuan itu di negeri Selangor, di mana dia telah ditahan, dan memastikan keselamatannya.

“Para pejabat Indonesia diizinkan menemuinya tetapi tidak boleh mengajukan pertanyaan,” kata Sampurno. “Namun, tim tersebut dapat mengukuhkan bahwa Aisyah adalah warga Indonesia.

Ia mengatakan halaman identitas paspor yang dimuat dalam media Indonesia adalah sama dengan paspor yang dipegangnya.

Lalu Muhammad Iqbal, direktur Perlindungan Warga Indonesia di Kementerian Luar Negeri, mengatakan Indonesia akan memastikan hak Aisyah dilindungi dan bahwa dia mendapat bantuan hukum.

Kepolisian Malaysia sekarang telah menangkap dua perempuan dan seorang pria atas kematian Kim Jong-nam, yang kabarnya diracuni oleh dua orang penyerang perempuan, Senin (13/2) ketika menunggu penerbangan di bandara Kuala Lumpur.

Kepolisian Malaysia mengatakan perempuan pertama yang mereka tangkap memegang paspor Vietnam. Juru bicara Wakil Kementerian Luar Negeri Vietnam Nguyen Phuong Tra mengatakan dalam pernyataan bahwa pihak berwenang Vietnam berkoordinasi dengan erat dengan Malaysia dalam kasus tersebut.

Kumparan, sebuah situs berita Indonesia, mengatakan Aishyah pernah tinggal di daerah Tambora, Jakarta barat,selama kira-kira 10 tahun, kemudian pindah ke Malaysia tahun 2013 bersama suami dan anaknya. Situs itu mengutip wawancara dengan bekas tetangganya dan mengatakan dia pernah pulang ke Indonesia tahun 2014 untuk mengurus perceraian.

Sampurno mengatakan data imigrasi menunjukkan bahwa Aisyah berkunjung ke Indonesia sebelumnya tahun ini dan kembali dengan kapal ke Johor, Malaysia, dari pulau Batam, Indonesia, tanggal 2 Februari.

Jutaan warga Indonesia bekerja di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga, pekerja bangunan dan perkebunan.

Para penyelidik di Malaysia sedang berusaha memperoleh informasi mengenai kematian Kim, yang telah menimbulkan gelombang spekulasi mengenai apakah Korea Utara mengirim regu pembunuh untuk membunuhnya. [gp]