Diplomat senior Emirat Anwar Gargash menghadapi serangkaian pertanyaan langsung mengenai Suriah, terutama karena Uni Emirat Arab dalam beberapa tahun terakhir telah berusaha untuk merehabilitasi citra Presiden Suriah Bashar Assad di dunia Arab. Gargash merupakan salah satu pembicara dalam “Dialog Manama” yang diselenggarakan International Institute of Strategic Studies di Bahrain.
Ketika ditanya apakah Assad akan pergi ke UEA, Gargash meremehkan arti penting dari kepergiannya atau nasibnya, dan mengibaratkannya sebagai “catatan kaki dalam sejarah.” “Ketika orang-orang bertanya ke mana Bashar al-Assad akan pergi, saya katakan, ketika kita benar-benar melihat hal ini, pada akhirnya ini benar-benar hanya sebuah catatan kaki dalam sejarah. Saya sedikit teringat pada Kaiser Wilhelm II pada 1918 ketika ia pergi ke pengasingan yang panjang.”
Ada spekulasi bahwa Assad melarikan diri ke Uni Emirat Arab, di mana keluarga besarnya diketahui memiliki properti di Dubai.
BACA JUGA: Rusia: Assad Tinggalkan Suriah, Perintahkan Serah Terima Kekuasaan secara DamaiData pelacakan penerbangan menunjukkan adanya jet-jet pribadi yang bergerak antara Damaskus, Suriah, dan UEA pada Sabtu.
Gargash menolak menjawab ketika berulang kali didesak oleh wartawan apakah jawabannya adalah pengakuan bahwa Assad berada di UEA.
Ini bukan pertama kalinya seorang pemimpin yang menghadapi masalah melarikan diri ke UEA.
Pada 2021, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri ke Abu Dhabi ketika Taliban mendekat dan akhirnya mengambil alih Kabul.
Raja Spanyol Juan Carlos yang diasingkan pada 2020 juga melarikan diri ke Abu Dhabi ketika menghadapi skandal keuangan.
Demikian pula mantan penguasa militer Pakistan dan Presiden Pervez Musharraf yang meninggal di pengasingan di rumah sakit Dubai pada 2023. [em/ab]