Kurt Campbell, wakil Menlu untuk Hubungan Asia Timur dan Pasifik dijadwalkan akan berkunjung ke Jepang, Korea Selatan, India dan Singapura.
Diplomat senior Amerika tersebut akan membicarakan perkembangan baru-baru ini di Korea Utara sebagai agenda penting selama lawatannya di Asia.
Sebelum berangkat hari Sabtu pagi, Campbell mengatakan kepada wartawan di bandara Dulles bahwa diskusi penting dalam kunjungannya ini adalah provokasi Korea Utara dan bagaimana menanggapinya. Menurut Campbell, Gedung Putih, PBB dan negara-negara industri G8 dan Asia Pasifik dengan cepat mengecam peluncuran roket Korea Utara minggu ini. Ia mengatakan ada pendirian yang sangat kuat diantara negara-negara di kawasan Asia-Pasifik untuk mematahkan provokasi Korea Utara.
Korea Utara mengklaim roket itu membawa satelit pengamat ke orbit. Namun peluncuran itu secara luas dipandang sebagai upaya Korea utara menutup-nutupi uji misil balistik.
Sebagian analis mengatakan bahwa kegagalan itu memalukan bagi pemimpin muda negara itu, Kim Jong Un dan rejim komunis itu akan menindak lanjutinya dengan uji coba nuklir ke tiga sebagai gantinya.
DK PBB hari Jumat menyebut upaya peluncuran roket Korea Utara itu sangat disayangkan dan melanggar resolusi PBB.
Campbell mengatakan berdasarkan situasi sekarang Amerika tidak akan mengirim bantuan pangan kepada Korea Utara sebagaimana disepakati bulan Februari. Berdasarkan perjanjian akhir Februari itu Amerika sedianya mengirim 240 ribu ton pangan ke Korea Utara sebagai imbalan penghentian seluruh kegiatan nuklirnya.
Sebelum berangkat hari Sabtu pagi, Campbell mengatakan kepada wartawan di bandara Dulles bahwa diskusi penting dalam kunjungannya ini adalah provokasi Korea Utara dan bagaimana menanggapinya. Menurut Campbell, Gedung Putih, PBB dan negara-negara industri G8 dan Asia Pasifik dengan cepat mengecam peluncuran roket Korea Utara minggu ini. Ia mengatakan ada pendirian yang sangat kuat diantara negara-negara di kawasan Asia-Pasifik untuk mematahkan provokasi Korea Utara.
Korea Utara mengklaim roket itu membawa satelit pengamat ke orbit. Namun peluncuran itu secara luas dipandang sebagai upaya Korea utara menutup-nutupi uji misil balistik.
Sebagian analis mengatakan bahwa kegagalan itu memalukan bagi pemimpin muda negara itu, Kim Jong Un dan rejim komunis itu akan menindak lanjutinya dengan uji coba nuklir ke tiga sebagai gantinya.
DK PBB hari Jumat menyebut upaya peluncuran roket Korea Utara itu sangat disayangkan dan melanggar resolusi PBB.
Campbell mengatakan berdasarkan situasi sekarang Amerika tidak akan mengirim bantuan pangan kepada Korea Utara sebagaimana disepakati bulan Februari. Berdasarkan perjanjian akhir Februari itu Amerika sedianya mengirim 240 ribu ton pangan ke Korea Utara sebagai imbalan penghentian seluruh kegiatan nuklirnya.