Direktur WHO Eropa: Waspada Varian Baru Covid-19

Dr Hans Henri P. Kluge, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa

Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa, Kamis (7/1), mengatakan varian baru virus corona yang menyebabkan lonjakan penularan di seluruh Eropa harus diatasi dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang ditingkatkan di seluruh wilayah itu.

Dalam konferensi pers virtual dari kantornya di Kopenhagen, Hans Kluge mengatakan kepada wartawan bahwa varian tersebut telah diidentifikasi di 22 negara di Eropa. Meskipun belum terbukti menyebabkan kasus COVID-19 yang lebih parah, peningkatan penularannya menimbulkan ancaman bagi sistem perawatan kesehatan yang sudah kewalahan.

Kluge mengatakan varian ini muncul pada waktu yang sangat buruk - tepat sebelum libur akhir tahun, saatnya orang lebih sering berkumpul sehingga jarak fisik, pemakaian masker dan tindakan pencegahan lain, disisihkan.

BACA JUGA: Ahli Virologi Afrika Selatan: Vaksin Dapat 'Diubah' untuk Menangani Varian COVID-19 

Kluge mendesak negara-negara agar meningkatkan langkah kesehatan masyarakat dan sosial guna “mengatasi lonjakan penularan” baru yang terjadi di beberapa negara. Ia mengatakan, memakai masker, mengurangi kekerapan pertemuan, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan, ditambah sistem yang memadai untuk tes dan pelacakan, dukungan yang tepat untuk karantina dan isolasi, dan meningkatkan vaksinasi, akan membantu.

Di seluruh Eropa, Kluge mencatat, beberapa negara berusaha mengatasi pasokan vaksin yang minim dengan memperpanjang jarak antara dosis pertama dan kedua hingga 12 minggu, dan dengan mempertimbangkan dosis vaksin yang lebih rendah.

Usul itu menuai perdebatan sengit di kalangan ilmuwan. Pfizer dan BioNTech memperingatkan, mereka tidak memiliki bukti bahwa vaksin mereka tetap ampuh dalam memberi perlindungan jika dosis kedua diberikan lebih dari 21 hari setelah suntikan yang pertama. [ka/jm]