Disebut Kapolri Termasuk Target Teror Natal, Solo Siaga Penuh

  • Yudha Satriawan

Simulasi anti teror oleh polisi di Solo, Jawa Tengah (17/12). (VOA/Yudha Satriawan)

Pasca penangkapan terduga teroris, Kapolri menyebut Solo dan dua daerah di Indonesia menjadi target aksi teror kelompok tersebut saat perayaan Natal.
Polisi dan masyarakat di Solo, Jawa Tengah, bersiaga menjaga keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, menyusul pernyataan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jend. Sutarman yang mengatakan Solo termasuk tiga daerah yang akan menjadi daerah target aksi terorisme saat perayaan Natal.

Menurut Kapolresta Solo AKBP Iriansyah, polisi dan TNI bersenjata lengkap bersiaga di berbagai lokasi tempat ibadah, ruang publik, dan titik lokasi strategis rawan aksi teror.

Iriansyah menegaskan para pelaku aksi teror dan pengganggu keamanan di Solo akan menghadapi tembak di tempat.

“Yang selama ini dikhawatirkan Solo jadi target teroris, sudah kita antisipasi dengan kekuatan yang sudah cukup memadai. Kita sudah koordinasi dengan TNI di Solo dan menyepakati untuk pengganggu, pengacau keamanan atau aksi terorisme akan kita ambil tindakan tegas..tidak ada tempat bagi mereka untuk beraksi di Solo,” ujarnya.

“Kalau aksi mereka sangat membahayakan masyarakat dan perlu dilakukan tembak di tempat ya kita lakukan. Tentu saja harus sesuai prosedur..tembak di tempat itu bukan untuk membunuh pelaku tetapi untuk melumpuhkan. Kita sudah siapkan pasukan gabungan dari Polisi dan TNI di Solo antara lain tim penjinak bahan peledak dan tim sniper atau penembak jitu,” tambahnya.

Beberapa minggu lalu, Kepolisian Daerah Jawa tengah juga menggelar simulasi anti teror di Solo. Solo menjadi sorotan saat Kapolri Jenderal Sutarman memberi pernyataan bahwa tiga wilayah menjadi target aksi teror saat perayaan Natal, yaitu Solo, Jawa Tengah; Poso di Sulawesi Tengah; dan Bima di Nusa Tenggara Barat.. Informasi tersebut diperoleh dari hasil penangkapan para terduga teroris yang ditangkap di sejumlah wilayah.

Solo sering menjadi lokasi aksi teror antara lain bom di Gereja Kepunton yang menewaskan pelaku dan melukai puluhan jemaat Gereja tersebut. Kemudian penembakan dan pembunuhan polisi di pos polisi Gladak, Singosaren, dan Gemblegan Solo. Penggerebekan densus anti teror pada kelompok jaringan teror pembuat bom cair nitrogliserin terjadi Purwosari, Kentingan, dan wilayah lain di Solo.

Sementara itu, juru bicara pemerintah kota Solo, Suharso mengatakan sudah mendapat informasi Solo menjadi target aksi teror. Suharso menegaskan pemkot Solo bersama masyarakat siap mengantisipasi aksi terorisme dan membantu aparat keamanan menjaga situasi yang kondusif di Solo.

“Kita gelar koordinasi tidak hanya di level tingkat kota saja, tetapi juga hingga kecamatan dan kelurahan hingga RT dan RW. Kemarin sudah kita kumpulkan semua tokoh agama, Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB, komunitas atau ormas, dan tokoh masyarakat bersama-sama mengantisipasi aksi terorisme,” ujarnya.