Black Friday Dibayangi Inflasi, Peritel Iming-imingi Konsumen dengan Diskon Jumbo

  • Associated Press

Seorang perempuan berbelanja di toko Target di Chicago, 26 November 2024, menjelang hari belanja Black Friday. (KAMIL KRZACZYNSKI / AFP)

Setelah membanjiri para pembeli dengan diskon liburan selama berminggu-minggu, para peritel kini bersiap-siap untuk acara puncak: pesta diskon Black Friday, yang masih dianggap sebagai awal resmi musim belanja liburan, dengan lebih banyak diskon dan fasilitas lainnya.

Para analis memproyeksikan musim belanja liburan yang solid, meskipun mungkin tidak sekuat tahun lalu, ketika banyak pembeli berada di bawah tekanan karena harga barang masih tinggi walau inflasi sudah melandai.

Inflasi Amerika Serikat saat ini berada di kisaran 2,6 persen, sedikit lebih tinggi dibanding bulan Oktober lalu yang mencapai 2,44 persen; tetapi jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,24 persen.

Seorang pembeli berjalan melewati iklan penjualan Black Friday yang dipajang di jendela toko di Pentagon City, Arlington, Virginia, AS, 27 November 2024. (Benoit Tessier/REUTERS)

Warga Amerika Serikat fokus pada diskon dan lebih berhati-hati dalam melakukan pembelian barang-barang sekunder dan tersier, seperti pakaian dan televisi.

Dengan masa antara Thanksgiving dan Natal yang lebih pendek, yaitu lima hari dibandingkan pada 2023, para peritel juga akan berada dalam tekanan untuk menarik minat pembeli. [em/ft]