Polisi Portland mengatakan tiga orang ditangkap, Sabtu (26/9), dalam sebuah aksi unjuk rasa sayap-kanan di Portland, negara bagian Oregon. Polisi menambahkan bahwa mereka juga sedang menyelidiki satu serangan.
Aksi unjuk rasa itu diikuti ratusan orang, jauh dari perkiraan penyelenggara yaitu 10 ribu orang. Aksi dimulai pada tengah hari dan selesai pada pukul 15.00 waktu setempat. Departemen Transportasi Oregon sempat menutup sebuah jalan raya interstate.
"Tujuan penutupan jalan adalah untuk memungkinkan warga yang ingin keluar dari wilayah itu dan untuk menjauhkan kelompok-kelompok yang bersaing," kata Chris Liedle, juru bicara Kantor Sheriff Multnomah County mengatakan lewat Twitter. Dikatakannya, tiga orang ditangkap, termasuk seorang laki-laki yang diduga menyetir dalam keadaan mabuk.
Aksi unjuk rasa mendukung terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden, diorganisasi oleh Proud Boys, kelompok yang menyebut dirinya sebagai "chauvinis Barat." Organisasi Southern Poverty Law Center mengklasifikasi kelompok itu sebagai "hate group" atau kelompok yang bermotif kebencian.
Kelompok tersebut menggambarkan aksi unjuk rasa itu sebagai acara kebebasan berpendapat untuk mendukung trump dan polisi dan untuk memulihkan hukum dan ketertiban.
Gedung Putih belum mengomentari aksi unjuk rasa di Portland itu. Di kota itu pula, protes-protes harian menentang rasisme dan kebrutalan polisi telah memasuki bulan kelima. [vm/ft]