Empat orang ditemukan tewas pada Minggu (19/9) di perbatasan Belarus-Polandia, menurut para pejabat dari kedua negara. Insiden itu terjadi seminggu setelah Warsawa memberlakukan keadaan darurat setelah kedatangan arus migran.
Para penjaga perbatasan Polandia menambahkan bahwa mereka juga menemukan delapan migran yang kelelahan yang terperangkap di daerah berawa di area perbatasan. Tujuh diantara mereka dirawat di rumah sakit.
Dalam beberapa bulan belakangan, ribuan migran, terutama dari Timur Tengah, telah menyeberang atau berusaha menyeberangi perbatasan dari Belarus ke Latvia, Lithuania dan Polandia. Negara-negara itu adalah anggota Uni Eropa.
BACA JUGA: AS Genjot Rencana untuk Usir Migran Haiti dari TexasUni Eropa menduga arus migran itu diorganisir oleh pemimpin Belarus Alexander Lukashenko, yang membalas dendam atas sanksi-sanksi yang dijatuhkan pada pemerintahannya.
"Hari ini (Minggu) jenazah tiga orang ditemukan di wilayah perbatasan dengan Belarus," cuit penjaga perbatasan Polandia pada Minggu (19/9).
Mereka juga mengatakan Sabtu (18/9) adalah hari yang cukup intens, karena terdapat 324 orang berusaha menyeberangi perbatasan secara ilegal dari Belarus ke Polandia.
Polandia pekan lalu memberlakukan upaya darurat 30 hari yang melarang yang bukan penduduk berada di wilayah perbatasan dengan Belarus. Hal tersebut merupakan yang pertama kalinya Polandia menggunakan upaya semacam itu sejak jatuhnya rezim komunisme pada 1989. (vm/ka)