Jaksa federal Brazil, Rabu (11/1) meminta penyelidikan terhadap tiga anggota Kongres yang menjadi sekutu mantan Presiden Jair Bolsonaro karena dituduh menghasut serangan terburuk dalam beberapa dekade terhadap institusi demokrasi negara itu.
Seruan bagi penyelidikan itu muncul sewaktu pemerintah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang berhaluan kiri telah mempersiapkan peningkatan langkah-langkah keamanan untuk menghadapi protes baru pada hari Rabu Tetapi demonstrasi massal itu, yang diusulkan di media sosial yang pro-Bolsonaro “untuk merebut kembali kekuasaan,” gagal terwujud.
Polisi mengatakan 1.159 orang yang ditangkap sehubungan dengan penyerbuan hari Minggu lalu terhadap sebuah gedung pemerintah di Brazilia masih tetap ditahan. Sejumlah 684 lainnya dibebaskan karena “alasan kemanusiaan” setelah ditahan.
Lula hari Rabu (11/1) mengatakan bahwa mereka yang terlibat dalam serangan hari Minggu akan memiliki hak untuk membela diri. Tetapi siapapun yang terbukti bersalah akan dihukum.
Ia juga mengkritik Bolsonaro karena tidak menerima hasil pemilihan. Ia juga menyebut mereka yang menyerbu serta merusak bangunan-bangunan publik di ibu kota itu “gila.”
Bolsonaro, yang meninggalkan Brazil 48 jam setelah mengakhiri masa jabatannya pada akhir Desember lalu dan belum mengakui kekalahan dari Lula, mengatakan kepada media dari Florida bahwa ia berencana akan kembali ke Brazil lebih awal daripada yang direncanakan karena alasan medis, tanpa merinci tinggalnya. [uh/ab]