Ditulis Tak Layak Menjabat, Trump Sebut “Buku Palsu”

"Fire and Fury", buku karya Michael Wolff yang diterbitkan Jumat (5/1), mempertanyakan kelayakan Donald Trump sebagai Presiden AS.

Presiden AS Donald Trump hari Minggu (7/1) menyerang buku yang mempertanyakan kelayakannya menjabat, menyebutnya "Buku Palsu," sementara sekutu-sekutunya membela pemimpin Amerika itu, dengan satu orang menyebutnya "jenius politik".

Gedung Putih dengan keras menolak penggambaran presiden yang tidak menyenangkan dalam "Fire and Fury," buku karya Michael Wolff yang diterbitkan hari Jumat (5/1).

Buku yang mendadak terlaris itu menggambarkan Trump sebagai orang yang tidak tahu apa-apa, tidak tahu informasi dan tidak stabil, dengan tanda-tanda kehilangan daya ingat serius.

Dalam cuitan di Twitter hari Minggu, Trump menyebut buku itu "palsu, ditulis oleh penulis yang benar-benar buruk." Sehari sebelumnya, berusaha membantah Wolff yang menyebutnya tidak stabil, Trump menyebut dirinya "jenius yang sangat stabil."

Penasihat senior kebijakan Trump, Stephen Miller, mencela buku itu sambil bersikeras menyatakan, pimpinannya adalah "jenius politik," dalam wawancara dengan stasiun televisi kabel CNN hari Minggu.

"Wolff," kata Miller, "adalah penulis sampah dari buku sampah." Ia menyerang mantan ketua strategi Trump, Steve Bannon, yang merupakan sumber utama penulis, menyebutnya "pendendam" dan "tidak menyadari kenyataan."

Hari Minggu, di stasiun televisi NBC, Wolff membela karyanya, dengan mengatakan ia "sama sekali tidak" melanggar perjanjian off-the-record untuk laporannya tetapi mengakui, dari total tiga jam kebersamaannya dengan Trump, presiden "mungkin tidak menganggapnya sebagai wawancara."

Ia juga menggambarkan tingkat keprihatinan yang tinggi di dalam Gedung Putih mengenai apakah Trump berisiko dilengserkan dari jabatan karena tidak layak, dimungkinkan walau sulit, berdasar Amandemen ke-25 konstitusi. Hampir setiap hari, ujar Wolff, pembantu presiden di Gedung Putih akan mengatakan, "Kita belum berada pada tingkat Amandemen ke 25."

Nikki Haley, duta besar Amerika untuk PBB, mengatakan kepada stasiun televisi ABC bahwa tidak seorang pun di Gedung Putih yang "mempertanyakan stabilitas presiden." Menurutnya, Wolff adalah orang yang rela "berbohong demi uang dan kekuasaan."

Tetapi Wolff bersikeras ia tidak menulis proyek buku itu dengan bias atau agenda anti-Trump.

Di stasiun televisi Fox News Sunday, Direktur CIA Mike Pompeo bersikeras bahwa penggambaran Wolff tentang Trump "hanyalah khayalan." Pompeo mengatakan, "Presiden mengerti informasi yang disampaikan, memahami kerumitannya, dan mengajukan pertanyaan yang sangat sulit kepada tim kami di CIA."

Menurut Pompeo, Trump "benar-benar fit." "Menggelikan" menurutnya, bila orang berpendapat sebaliknya. [ka/al]