Penghentian pemutaran film yang jarang terjadi itu memicu spekulasi bahwa film Amerika itu melanggar peraturan sensor China.
Film Amerika "Django Unchained” yang disutradarai Quentin Tarantino, kembali dipertunjukkan di bioskop-bioskop China hari Minggu (12/5), kira-kira satu bulan setelah pertunjukan hari pertama dihentikan karena beberapa “masalah teknis” yang tidak dijelaskan.
Penghentian pemutaran film yang jarang terjadi itu memicu spekulasi bahwa film Amerika itu melanggar peraturan sensor China.
Film “Django Unchained” yang mengisahkan perbudakan di Amerika sebelum Perang Saudara, dilaporkan telah disensor bagian-bagian yang dianggap menunjukkan kekerasan. Versi baru film yang mulai dipertunjukkan itu satu menit lebih pendek dari versi sebelumnya, kata pejabat bioskop Cineplex di Beijing.
Film “Django Unchained” mendapat dua hadiah Oscar dan diperankan oleh Jamie Foxx sebagai seorang budak yang sudah dibebaskan, yang berusaha untuk melepaskan istrinya dari perbudakan. China adalah pasar film terbesar di dunia setelah Amerika, dengan penghasilan kotor 2,7 milyar dolar tahun lalu.
Penghentian pemutaran film yang jarang terjadi itu memicu spekulasi bahwa film Amerika itu melanggar peraturan sensor China.
Film “Django Unchained” yang mengisahkan perbudakan di Amerika sebelum Perang Saudara, dilaporkan telah disensor bagian-bagian yang dianggap menunjukkan kekerasan. Versi baru film yang mulai dipertunjukkan itu satu menit lebih pendek dari versi sebelumnya, kata pejabat bioskop Cineplex di Beijing.
Film “Django Unchained” mendapat dua hadiah Oscar dan diperankan oleh Jamie Foxx sebagai seorang budak yang sudah dibebaskan, yang berusaha untuk melepaskan istrinya dari perbudakan. China adalah pasar film terbesar di dunia setelah Amerika, dengan penghasilan kotor 2,7 milyar dolar tahun lalu.