Dewan Keamanan (DK) PBB, Jumat malam (10/7), tidak mampu memecahkan kebuntuan yang akan menentukan nasib operasi bantuan lintas batas dari Turki ke barat laut Suriah yang membantu tiga juta orang.
Setelah dua putaran pemungutan suara pada rancangan resolusi saingannya Jumat, operasi kemanusiaan tampaknya diambang berakhir, tanpa izin untuk terus berlanjut. Pemungutan suara itu dilakukan setelah perdebatan seminggu penuh, veto dan perundingan, tetapi tidak ada kompromi.
Rusia dan China memveto rancangan resolusi Jumat sore. Hal itu yang didukung oleh 13 anggota dewan lainnya yang juga memperluas operasi di dua titik persimpangan selama enam bulan lagi.
DK bertemu kembali empat jam kemudian untuk mendengar hasil pemungutan suara atas proposal Rusia yang mengizinkan satu penyeberangan selama satu tahun. Proposal itu gagal mendapatkan cukup dukungan dengan hanya empat suara yang mendukung, yaitu Rusia, China, Afrika Selatan, dan Vietnam. Sedangkan tujuh menentang dan empat lainnya abstain.
BACA JUGA: DK PBB Setujui Gencatan Senjata Global untuk Tangani Covid-19Setelah kegagalan kedua, para diplomat mengatakan dewan kembali pada konsultasi tertutup untuk membahas langkah selanjutnya.
PBB dan mitra bantuannya mengatakan sekitar tiga juta orang di Suriah barat laut mendapat bantuan yang dikirim melalui dua penyeberangan, yang dikenal sebagai Bab al-Salam dan Bab al-Hawa.
Rancangan dari Jerman dan Belgia, yang menyimpan arsip kemanusiaan Suriah di DK, menyerukan perpanjangan izin selama enam bulan lagi dari dua penyeberangan sampai Januari sebuah kompromi dari permintaan mereka sebelumnya untuk satu tahun.
Para diplomat mengatakan akan terus mengupayakan solusi. [my/pp]