Dokter Gedung Putih, Laksamana Muda Ronny Jackson, telah memutuskan untuk melanjutkan perjuangannya untuk memenangkan konfirmasi Senat guna menjadi Menteri urusan Veteran, meskipun para anggota legislatif AS sedang menyelidiki tuduhan tentang perilakunya yang tidak profesional dan sifatnya suka minum alkohol secara berlebihan.
Presiden Donald Trump hari Selasa (24/4) menyerahkan kepada Jackson untuk memutuskan apakah akan membatalkan pencalonannya untuk jabatan kabinet itu, yang tampak mendorongnya ke arah pengunduran diri.
Tetapi Jackson kemudian bertemu dengan Trump dan mengatakan kepadanya ia tidak mengakhiri upayanya untuk mengepalai departemen yang mengawasi pelayanan kesehatan bagi 13 juta veteran AS dan memiliki 377.000 karyawan itu.
Gedung Putih hari Rabu (25/4) mendorong konfirmasinya , dengan juru bicara Trump Sarah Huckabee Sanders menyebut Jackson sebagai "orang yang sangat berkualitas, sangat dihormati di kalangan militer dan komunitas medis." Ia mengatakan Jackson telah membahas tuduhan-tuduhan itu dengan Trump.
Anggota legislatif dari Republik dan Demokrat menunda sidang dengar pendapat Jackson sampai waktu yang belum ditentukan selagi mereka menyelidiki tuduhan-tuduhan yang sejauh ini tidak berdasar bahwa ia memimpin lingkungan kerja yang buruk di kantor Gedung Putih dan minum alkohol di tempat kerja.
Beberapa kantor berita melaporkan Jackson dikenal sebagai "pria pemurah” karena memberi resep obat secara berlebihan, sementara CNN mengatakan dalam satu insiden tahun 2015 Jackson mabuk menggedor pintu kamar hotel seorang karyawan perempuan saat tengah malam pada perjalanan luar negeri.
Menurut laporan itu, Dinas Rahasia AS (Secret Service) harus turun tangan untuk menghentikan perilaku Jackson, sehingga Presiden Barack Obama, yang tidur di kamar lain di hotel itu, tidak terbangun. [my/al]