Dokter Imigran Mengeluh Pembatasan Visa Persulit Penanganan Corona

Seorang dokter mengenakan masker di luar Rumah Sakit Mount Sinai di Manhattan di tengah wabah virus corona di New York City, 1 April 2020.

Banyak dokter imigran menyatakan mereka terbelenggu oleh pembatasan visa AS yang tetap berlaku selama pandemi COVID-19.

Hambatan itu terjadi pada saat sistem kesehatan Amerika mengalami lonjakan pasien dan sejumlah negara bagian membuat para profesional medis memprioritaskan layanan darurat

Berbicara dengan VOA dari Logan, West Virginia, Dr. Rama Krishna Yalamanchili, yang kelahiran India, mengemukakan para dokter imigran menjalani pelatihan di Amerika Serikat dan siap membantu pada saat Amerika mengalami pandemi virus. Namun banyak di antara mereka terkendala aturan imigrasi AS.

“Saya punya visa H1B [untuk pekerja di bidang khusus]. ... Saya diizinkan untuk bekerja di rumah sakit tertentu dan dalam pekerjaan tertentu, "kata Yalamanchili.

"Bahkan di rumah sakit tempat saya bekerja, tidak diperbolehkan bekerja di mana pun kecuali bidang pekerjaan tertentu yang saya dapatkan."

Yalamanchili merupakan salah satu dari ribuan dokter asing yang bekerja di AS dengan visa sementara. Ia memiliki spesialisasi kedokteran bagian dalam. Kontrak kerjanya memberikan 10 hari libur setelah bekerja 15 hari berturut-turut. [mg/pp]