Seorang dokter Pakistan yang membantu AS melacak keberadaan Osama bin Laden, dipenjara bukan karena membantu CIA, tapi karena hubungannya dengan kelompok militan.
Sebuah pengadilan kesukuan pekan lalu memvonis Shakil Afridi 33 tahun hukuman penjara. Shakil Afridi dituduh melakukan kampanye vaksinasi gadungan untuk membantu CIA memperoleh contoh-contoh DNA pemimpin Al-Qaida itu dan anggota keluarganya, guna memastikan keberadaan Osama bin Laden di kompleks perumahan di kota Abbottabad – Pakistan. Pasukan khusus Amerika membunuh Osama bin Laden dalam sebuah penggerebekan bulan Mei 2011 lalu.
Sebuah dokumen pengadilan yang dikeluarkan hari Rabu dan diperoleh VOA menunjukkan pengadilan kesukuan di Khyber barat daya itu menghukum Shakil Afridi karena membantu para militan di kawasan itu. Keputusan itu mengatakan Shakil Afridi telah bertemu dengan para komandan kelompok militan Lashkar-e-Islam yang terlarang itu, memberi mereka perawatan kesehatan dan bantuan keuangan.
Dokumen itu juga mengatakan sebuah laporan penyelidikan berisi bukti bahwa Shakil Afridi bekerjasama dengan badan-badan inteljen asing, tetapi pengadilan di Khyber itu tidak punya yurisdiksi untuk bertindak berdasarkan bukti itu. Pengadilan kesukuan itu merekomendasi bahwa bukti-bukti semacam itu mungkin dikemukakan di depan sebuah pengadilan yang semestinya untuk proses lebih lanjut.
Adik Shakil Afridi – Jamil Afridi – pekan ini mengatakan Shakil Afridi tidak memperoleh peradilan yang adil dan bersumpah untuk naik banding atas keputusan itu. Dalam sebuah wawancara dengan VOA, Jamil Afridi juga menunjukkan keprihatiannya tentang penahanan abangnya itu, dengan mengatakan ia seharusnya diberi perlindungan di dalam penjara.
Awal pekan ini Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Giladi menyebut tindakan Shakil Afridi itu sebuah “pelanggaran serius” tetapi mengatakan ia berhak mendapatkan pengadilan yang adil.
Amerika telah mengecam hukuman atas Shakil Afridi dan menghimbau pembebasannya. Hukuman itu dijatuhkan ketika hubungan Amerika dan Pakistan sedang tegang. Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengatakan keputusan untuk memenjarakan dokter itu akan mengganggu upaya-upaya memulihkan hubungan antara Islamabad dan Washington.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner hari Rabu memberitahu para wartawan bahwa Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah memberi pernyataan “sangat jelas” bahwa tidak ada dasar untuk menahan Shakil Afridi. Ia mengatakan Departemen Luar Negeri Aermika berupaya memperoleh klarifikasi dari Islamabad tentang dokumen-dokumen pengadilan itu, yang tampaknya “bertentangan dengan laporan-laporan sebelumnya yang menjadi basis vonis hukuman terhadap Shakil Afridi”.
Sebuah dokumen pengadilan yang dikeluarkan hari Rabu dan diperoleh VOA menunjukkan pengadilan kesukuan di Khyber barat daya itu menghukum Shakil Afridi karena membantu para militan di kawasan itu. Keputusan itu mengatakan Shakil Afridi telah bertemu dengan para komandan kelompok militan Lashkar-e-Islam yang terlarang itu, memberi mereka perawatan kesehatan dan bantuan keuangan.
Dokumen itu juga mengatakan sebuah laporan penyelidikan berisi bukti bahwa Shakil Afridi bekerjasama dengan badan-badan inteljen asing, tetapi pengadilan di Khyber itu tidak punya yurisdiksi untuk bertindak berdasarkan bukti itu. Pengadilan kesukuan itu merekomendasi bahwa bukti-bukti semacam itu mungkin dikemukakan di depan sebuah pengadilan yang semestinya untuk proses lebih lanjut.
Adik Shakil Afridi – Jamil Afridi – pekan ini mengatakan Shakil Afridi tidak memperoleh peradilan yang adil dan bersumpah untuk naik banding atas keputusan itu. Dalam sebuah wawancara dengan VOA, Jamil Afridi juga menunjukkan keprihatiannya tentang penahanan abangnya itu, dengan mengatakan ia seharusnya diberi perlindungan di dalam penjara.
Awal pekan ini Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Giladi menyebut tindakan Shakil Afridi itu sebuah “pelanggaran serius” tetapi mengatakan ia berhak mendapatkan pengadilan yang adil.
Amerika telah mengecam hukuman atas Shakil Afridi dan menghimbau pembebasannya. Hukuman itu dijatuhkan ketika hubungan Amerika dan Pakistan sedang tegang. Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengatakan keputusan untuk memenjarakan dokter itu akan mengganggu upaya-upaya memulihkan hubungan antara Islamabad dan Washington.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner hari Rabu memberitahu para wartawan bahwa Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah memberi pernyataan “sangat jelas” bahwa tidak ada dasar untuk menahan Shakil Afridi. Ia mengatakan Departemen Luar Negeri Aermika berupaya memperoleh klarifikasi dari Islamabad tentang dokumen-dokumen pengadilan itu, yang tampaknya “bertentangan dengan laporan-laporan sebelumnya yang menjadi basis vonis hukuman terhadap Shakil Afridi”.