Seorang dokter di rumah sakit Al Shifa di Jalur Gaza mengatakan pada Jumat (17/11) bahwa pasukan Israel "tidak menemukan apa pun" dalam penggeledahan di kompleks rumah sakit tersebut. Persediaan makanan serta air di RS tersebut juga menipis.
Dokter Ahmed El Mokhallalati mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa meskipun kondisi rumah sakit itu "sulit", tetapi tidak ada bayi yang meninggal di RS tersebut sejak pasukan Israel berhasil merangsek pada Rabu.
Israel mengklaim Hamas memiliki pusat komando di bawah rumah sakit, sebuah pernyataan yang dibantah oleh kelompok militan Palestina itu. Reuters belum dapat memverifikasi situasi di rumah sakit secara independen.
“(Kondisi) itu adalah situasi yang sangat mengerikan, di sini tank-tank Israel dan pasukan Israel bergerak di dalam area rumah sakit, di seluruh rumah sakit,” kata Mokhallalati, seorang pakar bedah kelahiran Irlandia yang berlatih di Kairo dan berpraktik di London.
“Situasinya benar-benar sulit. Mereka terus menembak, di semua area,” ujarnya.
Militer Israel mengatakan pada Kamis (16/11), mereka berhasil menemukan terowongan Hamas dan sebuah kendaraan dengan senjata di kompleks Rumah Sakit Al Shifa. Untuk mendukung pernyataan tersebut, mereka mengambil gambar untuk video dan foto.
Berbicara dalam bahasa Inggris, Mokhallalati mengatakan: "Mereka tidak menemukan apa pun. Mereka tidak menemukan satupun perlawanan. Tidak ada satupun tembakan yang mengenai mereka di dalam area rumah sakit."
Rumah sakit tersebut, yang penuh dengan pasien dan pengungsi serta berjuang untuk tetap dapat beroperasi, menjadi fokus perhatian global.
BACA JUGA: Dunia Kutuk Serangan Israel ke RS Al Shifa di GazaMokhallalati mengatakan militer Israel telah menyediakan sejumlah perbekalan sejak memasuki rumah sakit, tetapi jumlahnya tidak mencukupi.
“Yang terjadi adalah masyarakat, kami kehabisan makanan, kami kehabisan air minum,” kata Mokhallalati. "Kemudian, kemarin, mereka mengatur beberapa, hanya makanan dan air, yang jumlahnya sangat, sangat minim, yang tidak mencakup, mungkin 40 persen dari jumlah orang di sekitar sini."
Dr Mohamed Tabasha, Kepala Departemen Pediatrik di Al Shifa, mengatakan pada Senin bahwa tiga bayi baru lahir meninggal akibat kendala-kendala yang terjadi di rumah sakit, dan 36 bayi baru lahir lainnya berada dalam risiko.
“Sampai kemarin jumlahnya 36, untung tidak ada yang meninggal dunia,” ujarnya, Jumat (17/11). [ah/ft]