Dolar Menguat, Harga Minyak Dunia Turun Tipis

Dek kapal produksi dan penyimpanan minyak mentah di Lapangan Lufeng, d lepas pantai Laut China Selatan, 24 Mei 2006.

Penguatan dolar mengerem laju harga minyak dunia, Jumat (27/4), Reuters melaporkan. Namun Brent tampak dalam tren kenaikan untuk pekan ketiga, di tengah kekhawatiran kemungkinan Amerika Serikat akan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Harga minyak Brent, yang menjadi acuan perdagangan minyak dunia, turun 27 sen menjadi $74.47 per barel. Bulan ini, Brent sempat menyentuh harga $75 per barel, level yang dicapai di penghujung 2014.

Harga minyak Amerika, West Texas Intermediate, turun 31 sen menjadi $67,88 per barel. WTI sudah naik sebanyak 4,5 persen sepanjang tahun ini.

Presiden AS Donald Trump akan memutuskan pada 12 Mei, apakah akan menerapkan sanksi pada Iran, yang dicabut sebagai bagian perjanjian program nuklir Iran dengan enam negara kuat lainnya.

Penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika membuat harga minyak, yang diperdagangkan dalam dolar Amerika, lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.

“Yang kami lihat adalah kalkulasi harga yang sangat kuat dan penurunan tipis karena nila dolar yang sedikit menguat,” kata Bjarne Schieldrop, kepala analis komoditas pada SEB.

Kekhawatiran mengenai pasokan juga didorong oleh memburuknya situasi politik dan ekonomi di Venezuela yang telah memicu penurunan produksi negara itu, sebanyak 40 persen dalam dua tahun terakhir. [ft]