Pemerintah kemungkinan mengalokasikan 5 triliun rupiah ($320,41 juta) dari anggaran tahun depan untuk memberi insentif pembelian kendaraan listrik (EV), meskipun rincian skema itu masih belum selesai dibicarakan, kata seorang menteri senior, Rabu (22/12).
Pekan lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pembeli bisa mendapatkan potongan harga sebesar 80 juta rupiah untuk kendaraan listrik buatan perusahaan yang memiliki pabrik di dalam negeri, serta insentif lain untuk mobil hibrida dan sepeda motor listrik. Pemerintah berencana untuk menawarkan subsidi kepada para penjual untuk menutupi biaya.
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada konferensi pers, Rabu (21/12), bahwa pihak berwenang merinci berapa banyak yang dapat mereka berikan per penjualan berdasarkan alokasi anggaran. Pemerintah juga mempertimbangkan subsidi penjualan bus listrik, katanya.
Presiden Joko Widodo mengatakan pada konferensi pers yang sama: "Kami berharap dengan insentif ini, industri sepeda motor listrik dan mobil listrik akan tumbuh."
Indonesia menargetkan 20 persen dari keseluruhan penjualan mobil pada 2025 adalah kendaraan listrik, kata Airlangga.
Perusahaan yang telah berinvestasi atau telah mengumumkan rencana investasi manufaktur kendaraan listrik di Indonesia antara lain Toyota Motor Corp 7203.T, Mitsubishi Motors Corp 7211.T dan Hyundai Motor Co 005380.KS.
SGMW Motor Indonesia, bagian dari perusahaan patungan SAIC Motor Corp Ltd 600104.SS, General Motors Co GM.N dan Wuling Motors Holdings 0305.HK, memiliki fasilitas perakitan kendaraan listrik di Indonesia.
Indonesia juga telah berusaha membujuk perusahaan AS Tesla TSLA.O untuk berinvestasi tidak hanya memproduksi baterai kendaraan listrik tetapi juga mobil di negara tersebut.
Merek Jepang saat ini mendominasi penjualan di negara terpadat keempat di dunia itu, dengan Toyota sebagai pemimpin pasar. Lebih dari 942.000 mobil terjual di Indonesia pada Januari hingga November tahun ini. [ab/uh]