Pemerintah Amerika telah mengajukan rancangan resolusi baru ke Dewan Keamanan PBB untuk mengusahakan embargo senjata internasional atas Iran, walaupun para diplomat mengatakan ke-15 anggota DK tidak antusias melakukan hal itu.
Rancangan Amerika Serikat itu memerlukan sedikitnya sembilan suara mendukung, tapi ini akan memicu Rusia dan China untuk memvetonya. Sejumlah diplomat malahan tidak yakin Amerika bisa mendapat dukungan sembilan negara.
“Kami telah mengajukan rancangan resolusi yang kami perkirakan bisa mencapai apa yang perlu dilakukan,” kata Duta Besar Amerika urusan Iran, Brian Hook, kepada Forum Keamanan Aspen, Rabu (4/8).
Embargo senjata yang berlaku sekarang akan berakhir pada 18 Oktober menurut perjanjian senjata nuklir 2015 dengan Iran. Namun Amerika, yang ikut menandatangani perjanjian itu, keluar dari perjanjian pada 2018.
“Cara paling mudah adalah memberlakukan kembali embargo senjata itu,” kata Hook. Dia menambahkan, ini tidak sulit dan cukup alasan untuk melakukannya.
Rancangan resolusi Amerika itu praktis tidak ada bedanya dengan rancangan pertama yang diajukan ke DK pada Juni. Amerika telah mengancam akan kembali memberlakukan semua sanksi PBB atas Iran kalau tidak berhasil memperpanjang embargo senjata, sesuai dengan perjanjian 2015 itu.
Amerika mengatakan, sebagai anggota DK, Amerika bisa memicu pemberlakuan kembali semua sanksi atas Iran. Iran membantah bahwa negara itu berusaha membuat senjata nuklir. [ii/pp]