Sejumlah demonstran yang mendorong diakhirinya kebrutalan polisi berunjuk rasa di Atlanta, Georgia, Senin (15/6). Demo pecah tiga hari setelah polisi menembak Rayshard Brooks di kota itu, dan tiga minggu setelah kematian George Floyd dalam tahanan polisi di Minneapolis, Minnesota.
Demonstrasi – yang diorganisasi oleh kelompok-kelompok hak sipil, termasuk NAACP – berkumpul di luar gedung Kongres di Atlanta, di mana para anggota Kongres kembali bekerja setelah penghentian kegiatan akibat pandemi virus corona.
Para demonstran menuntut para anggota Kongres untuk melakukan reformasi sistem pidana dan sekaligus isu-isu terkait pemilu, setelah penangguhan pemungutan suara di negara bagian itu pekan lalu.
Sebagian anggota Kongres dari Partai Demokrat, yang merupakan kelompok minoritas di Senat dan DPR di negara bagian Georgia; mengatakan mereka siap mengambil tindakan untuk melakukan reformasi tersebut. Namun sebagian anggota Partai Republik dan juga sebagian anggota Partai Demokrat lainnya mengatakan tidak cukup waktu untuk melakukan perubahan legislatif dengan hanya 11 hari kerja yang tersisa, setelah penghentian kegiatan yang begitu lama akibat pandemi virus corona.
Demonstrasi juga berlanjut di Lafayette Park, di seberang Gedung Putih, di mana dua minggu lalu aparat penegak hukum mengusir para demonstran dengan tegas sebelum Presiden Donald Trump melintas untuk foto di depan sebuah gereja yang terletak di dekatnya.
Sementara itu Dewan HAM PBB, Senin (15/6), setuju untuk menyelenggarakan debat penting tentang “isu rasisme yang terinspirasi dari pelanggaran HAM, rasisme sistemik, kebrutalan polisi dan aksi kekerasan terhadap demonstrasi damai,” pada Rabu nanti (17/6). [em/pp]