DPR AS Dijadwalkan Bahas RUU Infrastruktur Bernilai $1 Triliun

Kubah Gedung Capitol di Washington, D.C. (Foto: dok).

DPR AS, Senin (27/9) dijadwalkan memulai perdebatan mengenai RUU infrastruktur bernilai 1 triliun dolar menjelang pemungutan suara yang direncanakan berlangsung hari Kamis mendatang mengenai legislasi yang merupakan bagian penting dari agenda domestik Presiden Joe Biden.

Ketua DPR Nancy Pelosi mengumumkan tanggal-tanggal tersebut dalam sepucuk surat kepada para legislator Demokrat hari Minggu. Dalam wawancara televisi, Pelosi menyatakan keyakinannya bahwa RUU itu akan diloloskan.“Izinkan saya mengatakan bahwa kita akan meloloskan RUU itu pekan ini,” kata Pelosi dalam acara televisi This Week di ABC News.

Ia menambahkan bahwa ia tidak akan membawa RUU itu untuk dipertimbangkan di DPR apabila legislasi itu tidak memiliki cukup dukungan untuk diloloskan.

Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, 24 September 2021.

Biden juga menyatakan keyakinannya sewaktu ditanya mengenai RUU tersebut. Ia mengatakan kepada para wartawan hari Minggu (26/9) “ini akan menjadi lebih baik pada minggu ini.”

Senat mengesahkan rencana infrastruktur itu dalam pemungutan suara bulan lalu, di mana 19 anggota fraksi Republik bergabung dengan seluruh 50 anggota kaukus Demokrat.

Pengeluaran infrastruktur, yang hampir separuhnya adalah anggaran pemerintah baru, akan memperbaiki jalan-jalan dan jembatan-jembatan tua serta memperluas broadband Internet, membiayai penggantian sistem pipa air minum yang mengandung timbel yang berbahaya, menambahkan infrastruktur saluran pembuangan baru, memperluas sistem transit dan kereta penumpang, dan melakukan perbaikan bandara.

Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara pada konferensi pers di luar US Capitol di Washington, D.C., 24 September 2021. (AFP)

Pelosi mengatakan dalam suratnya bahwa para pemimpin DPR juga sedang bekerja sama dengan Senat dan Gedung Putih mengenai proposal terpisah senilai 3,5 triliun dolar yang mencakup program perubahan iklim dan jaring pengaman sosial. Legislasi itu juga mencakup rencana untuk memberi pendidikan pra-TK universal, kuliah gratis di perguruan tinggi 2 tahun (community college), meluaskan layanan kesehatan bagi warga Amerika yang berusia lanjut, dana untuk mengatasi dampak perubahan iklim, serta membuat perubahan UU imigrasi dan upaya untuk menurunkan harga obat resep.

Tetapi RUU yang lebih besar, yang diajukan di Komite Anggaran DPR pada hari Sabtu (25/9), menghadapi lebih banyak tentangan, termasuk dari beberapa anggota Demokrat di Senat yang menyatakan tidak akan mendukung pengeluaran sedemikian banyak.

Pelosi mengatakan dalam acara televisi This Week di ABC bahwa perundingan pasti akan menghasilkan angka biaya yang lebih rendah, seraya menyebut perkembangan itu sesuatu yang “sudah jelas.” [uh/lt]