Drama Plafon Utang AS akan Ditentukan Hasil Pemungutan Suara di Senat

Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer (kedua dari kiri) dan sejumlah anggota Senat lainnya berjalan meninggalkan konferensi pers di Gedung Capitol, Washington, pada 31 Mei 2023. (Foto: AFP/Mandel Ngan)

Para senator Amerika Serikat, pada Kamis (1/6), mengebut upaya untuk segera mengesahkan kesepakatan bipartisan tentang kenaikan plafon utang, yang sebelumnya telah diloloskan oleh DPR AS dengan dukungan tinggi, demi menghindari skenario terburuk yaitu AS gagal membayar utang-utangnya.

Kementerian Keuangan AS telah memperingatkan bahwa Amerika bisa kehabisan kas negara untuk melunasi utang-utangnya sesegera pada Senin (5/6) mendatang. Hal itu tidak menyisakan ruang sedikit pun untuk bisa menunda pengesahan RUU Tanggung Jawab Fiskal, yang akan menangguhkan batas pinjaman negara hingga tahun 2024, sekaligus memangkas anggaran belanja pemerintah federal.

RUU itu diloloskan oleh DPR pada Rabu (31/5) dengan mayoritas anggota mendukung RUU, dengan hasil 314-117 suara. Dengan hasil tersebut, RUU itu diperkirakan akan berjalan lancar menuju meja Presiden Biden untuk ditandatangani.

BACA JUGA: DPR AS Setujui RUU untuk Tangguhkan Plafon Utang Pemerintah sampai Awal 2025

“Senat akan tetap bersidang sampai kami mengirimkan RUU untuk menghindari kondisi gagal bayar ini ke meja Presiden Biden,” kata Pemimpin Mayoritas Demokrat di Senat AS, Chuck Schumer, di mimbar majelis tinggi Kongres AS itu.

“Kami akan terus bekerja sampai pekerjaan ini selesai. Waktu adalah kemewahan yang tidak dimiliki Senat saat ini, jika kita ingin menghindari kondisi gagal bayar.”

Meski demikian, perdebatan mengenai selusin amandemen RUU yang diusulkan sejumlah senator dari kedua fraksi mengancam tertundanya proses pengesahan hingga akhir pekan.

Senat harus mencapai persetujuan bulat untuk bisa mempercepat proses legislasi. Satu saja anggota yang menolak akan menunda proses selama berhari-hari.

Beberapa senator memberi isyarat akan mengusulkan sejumlah revisi terhadap RUU tersebut, meski sebagian besar memberi isyarat tidak berniat menunda proses legislasi, mengingat terdapat mekanisme pemungutan suara atas amandemen-amandemen yang diusulkan.

Your browser doesn’t support HTML5

Analis Ragukan Skenario Terburuk AS Gagal Bayar Utang

Anggota kongres yang menaruh perhatian besar pada isu pertahanan marah terhadap pembatasan anggaran Pentagon yang diajukan Biden sebesar $886 miliar. Mereka telah menuntut agar disusun rancangan undang-undang terpisah pada tahun ini, yang akan membantu pertahanan Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

“Anda tidak bisa dengan yakin mengatakan bahwa anggaran militer ini cukup untuk menghadapi agresi China, cukup untuk mengalahkan Putin,” kata Senator Republik Lindsey Graham asal South Carolina di mimbar Senat.

“Anda tidak bisa berbohong bahwa anggaran ini merupakan cerminan ancaman yang dihadapi Amerika.” [rd/rs]