Dua Calon Anggota Kabinet Trump Terlibat Kontroversi Seks

Presiden AS terpilih Donald Trump menghadiri acara America First Policy Institute (AFPI) di Mar-A-Lago, Palm Beach, Florida, pada 14 November 2024. (Foto: Reuters/Carlos Barria)

Dua calon untuk mengisi posisi utama di kabinet presiden AS terpilih Donald Trump – yaitu pembawa acara Fox News Pete Hegseth yang dinominasikan sebagai menteri pertahanan dan mantan anggota Kongres Matt Gaetz yang dinominasikan sebagai jaksa agung – terlibat dalam kontroversi seks yang dapat mengancam konfirmasi dari Senat untuk menjabat di Kabinet Trump.

Hegseth, yang berusia 44 tahun, membayar sejumlah uang yang dirahasiakan kepada seorang perempuan yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual pada tahun 2017. Pengacara Hegseth, Tim Parlatore, pada akhir pekan ini mengatakan kepada media berita AS bahwa pembayaran uang itu dilakukan untuk menghindari ancaman dari apa yang ia anggap sebagai klaim yang tidak berdasar yang akan diumumkan ke publik.

Sementara Gaetz, yang berusia 42 tahun, mengundurkan diri secara tiba-tiba minggu lalu dari DPR menjelang akhir masa jabatan dua tahun keempatnya, hanya beberapa hari sebelum Komite Etik DPR hampir menyelesaikan penyelidikan apakah dia pernah melakukan hubungan seks dengan seorang gadis berusia 17 tahun dan terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang.

Beberapa anggota DPS AS pernah menggambarkan bahwa Gaetz menunjukkan foto-foto telanjang di ponselnya, yang menunjukkan hubungan seksualnya di ruang DPR.

BACA JUGA: Pete Hegseth, Sosok Anti-Woke yang dipilih Trump Sebagai Kandidat Menteri Pertahanan

Gaetz telah membantah tuduhan tersebut, dan pihak berwenang federal pada awal tahun ini memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan.

Klaim kasus selesai

Pengacara Hegseth, Parlatore, menggambarkan hubungan seksual Hegseth dengan seorang perempuan di sebuah hotel pada tahun 2017 – setelah sebuah acara perempuan yang dilangsungkan Partai Republik di Monterey, California – sebagai hubungan yang konsensual. Polisi setempat, setelah melakukan penyelidikan, tidak mengajukan tuntutan apa pun.

Pete Hegseth tampil dalam sebuah kesempatan. (Foto: AP)

Parlatore mengatakan kepada surat kabar The Washington Post bahwa Hegseth menyelesaikan klaim perempuan itu beberapa tahun kemudian karena dia yakin pengajuan tuntutan hukum perempuan itu “akan membuatnya segera diberhentikan dari Fox,” stasiun televisi di mana dia menjadi pembawa acara talk show akhir pekan yang populer.

“Dia (Hegseth.red) dituduh secara salah, dan sikap saya adalah dia telah menjadi korban pemerasan,” kata Parlatore kepada kantor berita Associated Press. Parlatore menyebut kasus tersebut sebagai “pemerasan yang berhasil.” Nama perempuan itu belum dipublikasikan, dan media berita AS biasanya tidak mengungkapkan nama-nama korban dugaan pelecehan seksual tanpa persetujuan mereka.

Pernyataan Parlatore kepada sejumlah kantor berita muncul setelah seorang perempuan yang mengaku sebagai teman penuduh, mengirimkan catatan yang rinci kepada tim transisi Trump beberapa hari lalu. Catatan itu merinci insiden Hegseth dengan penuduhnya. Penuduh menuduh Hegseth telah memperkosanya setelah minum di bar hotel.

BACA JUGA: Trump Tunjuk Sekutu Lama untuk Mengisi Posisi Utama di Badan Intelijen

Trump sejauh ini tetap mendukung Hegseth, tokoh yang dianggap sebagai sebuah pilihan yang tidak lazim untuk memimpin Pentagon.

Sejumlah anggota kongres baik dari Partai Demokrat dan Republik telah menyuarakan keprihatinan tentang kurangnya latar belakang manajerial Hegseth, baik di Departemen Pertahanan atau di dunia bisnis. Kepala Pentagon akan mengawasi lebih dari dua juta tentara AS dan tenaga kerja sipil yang berjumlah hampir 800.000 orang.

Selain itu, beberapa kritikus telah menyampaikan kekhawatiran tentang tato besar di dada kanan atas Hegseth, yang ia gambarkan sebagai simbol Kristen, “salib Yerusalem.” Para pengkritiknya mengatakan tato itu adalah simbol nasionalis kulit putih. Hegseth mengatakan kepada seorang pewawancara bahwa dia diberhentikan oleh atasannya dari unit Garda Nasional yang menangani keamanan untuk pelantikan Presiden Joe Biden pada tahun 2021, yang takut dia adalah seorang “ekstremis” karena tato tersebut.

Anggota Kongres dari Partai Republik Matt Gaetz berbicara dalam acara kampanye untuk Donald Trump di Henderson, Nevada, pada 31 Oktober 2024. (Foto: Reuters/Mike Blake)

Ketika tuduhan terhadap Hegseth pertama kali muncul, juru bicara Trump Steven Cheung mengatakan Hegseth “telah dengan tegas membantah semua tuduhan apa pun. Kami menantikan pengukuhannya sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat sehingga ia dapat memulai Hari Pertama untuk Membuat Amerika Aman dan Hebat Lagi.”

Pengunduran diri Gaetz

Di sisi lain, meskipun para pemilih di distriknya di Florida baru saja memilihnya kembali untuk masa jabatan kelima, Gaetz mengundurkan diri dari kantornya pada hari Rabu (13/11), mengakhiri penyelidikan terhadapnya.

Sejumlah senator AS, baik dari Partai Republik maupun Demokrat, yang berperan memberikan “nasihat dan persetujuan” yang diamanatkan oleh konstitusi untuk meninjau calon-calon kabinet yang diusulkan oleh presiden yang akan datang, sedang berupaya mendapatkan akses ke temuan penyelidikan Komite Etik DPR terhadap Gaetz.

Ketua DPR Mike Johnson menolak perilisan apa yang ia sebut dalam acara “State of the Union” CNN sebagai laporan dalam “bentuk draf kasar.”

Johnson menilai tidak ada laporan etika yang harus dipublikasikan karena Gaetz tidak lagi menjadi anggota Kongres, meskipun pada masa lalu terdapat beberapa kasus serupa.

Lebih jauh Johnson mengatakan para senator yang akan mengkaji nominasi Gaetz sebagai pejabat penegak hukum tertinggi negara ini akan “melakukan proses peninjauan dan pemeriksaan yang ketat,” tetapi mereka tidak perlu melihat laporan Komite Etika DPR. Sebagian senator telah mengusulkan untuk mengajukan permintaan secara paksa jika laporan tersebut tidak diserahkan kepada mereka secara sukarela.

Trump juga mendukung pencalonan Gaetz. Tetapi presiden terpilih itu juga berusaha – meskipun sejauh ini belum terlalu berhasil – membuat Senat, yang mulai pertengahan Januari nanti akan berada di bawah kendali Partai Republik, setuju untuk reses sehingga ia dapat menunjuk dan melantik anggota kabinetnya tanpa perlu melakukan sidang konfirmasi yang memakan waktu dan perdebatan.

Dalam perkembangan lainnya, Trump pada Minggu (17/11) malam mengumumkan tokoh senior Partai Republik, Brendan Carr, sebagai Ketua Komisi Komunikasi Federal (FCC) yang baru.

FCC adalah lembaga independen yang diawasi oleh Kongres, dan bertugas mengatur penyiaran, telekomunikasi, dan broadband.

Carr adalah anggota lama komisi itu dan sebelumnya menjabat sebagai penasihat umum FCC. Dia telah dikonfirmasi dengan suara bulat oleh Senat sebanyak tiga kali dan dinominasikan oleh Trump dan Presiden Joe Biden untuk menjadi anggota komisi tersebut. [em/lt/rs]

Beberapa informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press dan Agence France-Presse.