Dua Orang Mengaku Bersalah atas Perkelahian di Kedutaan Turki di Washington

Polisi Washington DC berusaha melerai perkelahian antara pendukung dan penentang Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam kerusuhan di depan kediaman Duta Besar Turki di Washington DC, 16 Mei 2017 (foto: dok).

Dua pria warga Amerika keturunan Turki telah mengaku bersalah atas tuduhan yang berasal dari perkelahian di Kedutaan Besar Turki di Washington awal tahun ini, menurut dokumen pengadilan.

Sinan Narin, usia 45 tahun, dari Virginia dan Eyup Yildirim, 50 tahun dari New Jersey, "masing-masing mengaku bersalah di Pengadilan Tinggi Distrik Columbia atas satu tuduhan penyerangan yang menyebabkan luka signifikan pada tubuh. Pengakuan itu, yang tergantung pada persetujuan Pengadilan, membuat keduanya dapat diancam hukuman satu tahun dan satu hari penjara."

Delapan belas orang, yang banyak di antaranya adalah anggota pengawal Duta Besar Turki, didakwa menyerang pemrotes di luar kediaman Duta Besar pada tanggal 16 Mei. Semua 18 orang itu dituduh bersama-sama melakukan kekerasan, kejahatan yang dapat dikenai ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara. Beberapa menghadapi tuduhan tambahan melakukan penyerangan dengan senjata mematikan.

Perkelahian tarungan itu terjadi tak lama setelah Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di Gedung Putih.

Video demonstrasi yang direkam oleh VOA bahasa Turki menunjukkan apa yang tampaknya merupakan penjaga keamanan dan beberapa pendukung Erdogan menyerang sekelompok kecil demonstran.

Pria dengan jas gelap dan lainnya direkam berulang kali menendang seorang wanita yang sudah tergeletak di trotoar. Yang lain memegang leher seorang wanita dan melemparkannya ke tanah. Seorang pria yang memegang pengeras suara berulang kali menendang muka wanita itu.

Kedutaan Besar Turki mengklaim bahwa pengawal Erdogan bertindak dalam "membela diri" dalam insiden itu, dan bahwa pemrotes tersebut berafiliasi dengan sayap kiri Turki, PKK atau Partai Pekerja Kurdistan. [ps/al]