2 Orang WNI Jadi Korban Bom Bangkok

Para penyelidik tengah memeriksa lokasi ledakan di Erawan shrine, pusat kota Bangkok, Thailand (18/8).

Pemerintah Indonesia bertanggung jawab penuh selama proses pengurusan warga negara Indonesia yang menjadi korban bom di Bangkok Thailand.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah mendapat kepastian seputar adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pengeboman di sekitar Kuil Erawan Bangkok Thailand.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal kepada VOA Selasa (18/8) mengatakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sejak Senin (17/8) telah memerintahkan duta besar RI di Bangkok untuk terus melakukan pencarian kemungkinan adanya korban pengeboman dari WNI.

Dan pada Selasa (18/8) pagi, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok telah mendapat kabar ada seorang WNI tewas akibat peristiwa itu, dan satu orang menderita luka berat dalam kondisi kritis.

"Tadi pagi kami mendapatkan informasi mengenai adanya dua warganegara Indonesia hilang dalam peristiwa pemboman di Bangkok. Atas dasar laporan tersebut ibu Menlu memerintahkan kepada dubes kita di Bangkok untuk melakukan upaya pencarian dan klarifikasi ke rumah sakit – rumah sakit yang menampung korban pemboman tersebut," kata Muhammad Iqbal.

Your browser doesn’t support HTML5

2 WNI Jadi Korban Bom Bangkok

"Dan kita mendapatkan informasi bahwa sudah confirm ada satu (orang) yang meninggal atas nama Liu Li Cing meninggal dunia. Suaminya Hernawan Indradjaja kondisi kritis. Dirawat di ruang ICU (gawat darurat) rumah sakit Huai Chiew Bangkok," lanjutnya.

Dari informasi terakhir lanjut Iqbal, pihak keluarga korban sudah berada di Bangkok dan sudah melihat langsung dua orang korban itu, baik yang tewas maupun yang masih dirawat di rumah sakit setempat.

"Sudah confirm dan bahkan salah seorang keluarganya yang sudah berada di Bangkok sudah langsung melihat kedua orang tersebut. Dan sudah memastikan bahwa keduanya adalah benar keluarganya," lanjutnya.

Pihak KBRI di Bangkok tambah Iqbal terus mendampingi pihak keluarga korban, khususnya menyangkut proses pemulangan jenazah. Pemerintah Indonesia tegas Iqbal bertanggung jawab penuh selama proses pengurusan para korban peristiwa ini.

"Mudak-mudahan enggak. Hanya masalahnya adalah tinggal melakukan visum terhadap korban. Dan pada waktunya kita akan terus komunikasi dengan pihak keluarga dalam proses pemulangannya nanti. Kita akan prioritaskan penanganannya. Nanti kita akan lihat apakah dari pihak keluarga sudah ada skema asuransi perjalanan. Tapi kalau lain hal nanti negara akan ambil alih tanggung jawab," imbuh Iqbal.

Iqbal menambahkan, Pemerintah Indonesia berharap tidak ada lagi temuan korban WNI dalam peristiwa pengeboman di Bangkok ini.

"Mudah-mudahan tidak ada temuan korban bom lagi. Tapi kita terus melakukan kontak dengan otoritas setempat," kata Iqbal.

Sebuah ledakan terjadi di dekat Kuil Erawan Bangkok Thailand Senin (17/8). Pemerintah Thailand hingga saat ini belum merilis secara resmi jumlah korban luka dan tewas. Namun demikian, dari informasi sementara di media setempat bahwa jumlah korban tewas mencapai 19 orang (13 di tempat dan enam saat sudah berada di RS), serta 111 korban luka yang tersebar di 17 rumah sakit.

Menurut Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal, dapat dipastikan bahwa sebagian besar korban adalah warga Thailand, China, dan Taiwan.