TV Al Arabia yang mengutip Letnan Jenderal Shams el Din Kabbashi, anggota dewan militer yang berkuasa di Sudan mengatakan, militer akan menghormati gencatan senjata 24 jam mulai pukul 6 malam waktu setempat.
Secara terpisah, pemimpin saingannya, Pasukan Dukungan Cepat, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo mencuit di Twitter bahwa ia menyetujui gencatan senjata itu.
Dagalo mengatakan dia menyetujuinya setelah berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Pada hari Senin, Blinken menelepon Dagalo dan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, komandan angkatan bersenjata Sudan, dan mendesak mereka agar menghentikan pertempuran untuk mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terdampak konflik dalam empat hari.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Blinken mendesak Burhan dan Dagalo agar mengizinkan komunitas internasional di Khartoum “memastikan kehadirannya aman” dan menekankan tanggung jawab kedua jenderal itu “untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga sipil, personel diplomatik, dan pekerja kemanusiaan.”
Seruan Menteri Blinken kepada dua tokoh militer Sudan itu adalah salah satu dari banyak komunitas internasional yang mendesak perdamaian di negara Afrika utara itu. Sebuah pernyataan bersama dikeluarkan Selasa oleh para menteri luar negeri dari Kelompok Tujuh negara industri terkemuka, ketika mereka bertemu di Karuizawa, Jepang, mengutuk pertempuran itu. [ps/ka]