2 Tewas dalam Penggerebekan yang Menarget Dalang Serangan Paris

  • Lisa Bryant

Polisi anti huru hara Perancis mengamati para pejalan kaki di Saint Denis, Paris (18/11).

Kantor kejaksaan Paris mengatakan seorang perempuan meledakkan dirinya Rabu (18/11) di pinggiran kota Paris ketika polisi melakukan penggerebekan yang menarget militan Negara Islam atau ISIS.

Pihak berwenang di Perancis mengatakan mereka sedang mencari Abdelhamid Abaaoud, warga negara Belgia keturunan Maroko, dan sedikitnya satu orang yang masih bersembunyi di sebuah apartemen di Saint-Denis, lima jam setelah dimulainya penggerebekan oleh polisi.

Selain seorang pembom bunuh diri, polisi mengatakan satu orang lainnya tewas dan tiga orang polisi terluka.

Sebuah pernyataan dari kantor kejaksaan Paris mengatakan tiga orang dari apartemen itu ditangkap dan dua orang lainnya diciduk di dekat tempat itu.

Pihak berwenang juga mencari tersangka lainnya terkait serangan 13 November yang menewaskan sedikitnya 129 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya itu. Tiga pejabat, yang berbicara hari Selasa dengan syarat tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk memberikan rincian tentang investigasi yang sedang berlangsung, mengatakan analisis mengenai serangan hari Jumat lalu itu menunjukkan satu orang yang terlibat langsung hingga kini belum ditemukan.

Para pejabat mengatakan buronan itu belum teridentifikasi. Pihak berwenang Perancis dan Belgia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap satu orang lainnya, Salah Abdeslam, kelahiran Belgia, yang kakaknya termasuk di antara para penyerang.

Tujuh penyerang tewas dalam serangan malam itu, tiga di sekitar stadion nasional, tiga di dalam gedung konser Bataclan, dan satu di restoran.

Sekelompok pria bersenjata juga menembaki sejumlah tempat hiburan malam di salah satu lingkungan paling trendi di Paris, kata para pejabat.

Polisi Paris juga mengatakan hari Selasa bahwa 16 orang telah ditangkap dan ditahan di wilayah itu sejak hari Minggu terkait dengan serangan Jumat malam itu, dan enam senjata api telah disita sejak keadaan darurat diumumkan pada hari Sabtu.

Orang ketiga dari kakak beradik Abdeslam bernama Mohammed ditahan sebentar oleh polisi akhir pekan lalu.

Berbicara kepada stasiun televisi Prancis hari Selasa, Mohammed Abdeslam mengatakan, "Kami sekeluarga, kami memikirkan dia, kami tidak tahu di mana dia, apakah dia takut, apakah dia bisa makan. Yang terbaik baginya adalah menyerahkan diri sehingga proses peradilan dapat menjelaskan peristiwa ini.”

Pihak berwenang yakin bahwa sekitar 20 orang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu.

Juga hari Selasa, para penyelidik mengidentifikasi suara seorang mualaf jihadis Prancis, Fabien Clain, 36 tahun, dari Toulouse, dalam rekaman pengakuan pertanggungjawaban ISIS atas serangan Paris itu. Clain diduga telah berada di balik serangan yang gagal terhadap sebuah gereja di Villejuif, pinggiran kota Paris, awal tahun ini.

Tentara telah berpatroli di jalan-jalan Paris selama berbulan-bulan, sejak serangkaian serangan teroris bulan Januari lalu. Pemerintah mengatakan sekitar 115.000 polisi dan militer dikerahkan di seluruh pelosok negara itu. [lt/as]