Dua pria bersenjatakan golok membunuh dua transpuan di rumah mereka di Pakistan sebelum melarikan diri dari tempat kejadian, kata polisi. Inisiden itu menandai meningkatnya kekerasan terhadap kaum trans di negara konservatif tersebut.
Menurut Fahim Khan, kepala polisi setempat, pembunuhan itu terjadi pada Minggu (20/10) malam di Mardan, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Dia mengatakan motif di balik pembunuhan itu belum jelas dan para petugas masih menyelidikinya, sementara para korban telah dimakamkan.
Khan mengatakan bahwa dua tersangka pembunuhan juga telah ditangkap, tetapi dia menolak untuk memberikan perincian lebih lanjut. Khan juga menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal apakah kedua pria itu terlibat langsung dalam serangan tersebut.
Kaum transgender kerap menjadi sasaran pelecehan, kekerasan, dan serangan di Pakistan; yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Mereka juga termasuk di antara korban “pembunuhan demi kehormatan” yang dilakukan oleh kerabat untuk menghukum pelanggaran seksual.
Namun, parlemen Pakistan pada 2018 mengadopsi Undang-Undang (Perlindungan Hak) Transgender untuk menjamin hak-hak dasar transgender Pakistan, termasuk akses mereka terhadap pengakuan gender secara hukum.
Namun, banyak orang di negara ini yang memiliki keyakinan mengakar tentang gender dan seksualitas, dan orang-orang trans sering dianggap sebagai orang buangan. Beberapa orang dipaksa mengemis, menari, dan bahkan melacur untuk mendapatkan uang. Mereka juga hidup dalam ketakutan akan serangan.
Otoritas Pakistan juga telah mengeluarkan kartu identitas untuk orang-orang transgender.
Farzana Jan, presiden kelompok hak asasi TransAction di Khyber Pakhtunkhwa, mengatakan bahwa sembilan transpuan terbunuh dalam serangan senjata api di provinsi tersebut sejak Januari lalu.
Dia mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari para penyerang, yang terlibat dalam kasus-kasus sebelumnya, diadili; terutama karena para jaksa tidak mengejar kasus-kasus itu secara serius.
Komunitas transgender mengancam akan berunjuk rasa jika para penyerang tidak ditangkap.
“Kami memberikan tenggat waktu tiga hari kepada polisi untuk menangkap mereka yang berada di balik pembunuhan terbaru di Mardan,” kata Jan. “Kami akan melakukan demonstrasi jika para pembunuh dua anggota komunitas kami tidak ditangkap.”
Tidak ada angka pasti mengenai jumlah orang trans di Pakistan, tetapi Jan memperkirakan sekitar 75.000 orang tinggal di Khyber Pakhtunkhwa.
Mardan terletak sekitar 50 kilometer di sebelah timur Peshawar. [th/ns]