Dua dari tiga warga negara Indonesia di Malaysia yang diketahui positif tertular virus corona diketahui sempat mengikuti tablig akbar di Masjid Sri Petaling di Kuala Lumpur antara 27 Februari-1 Maret lalu.
Reuters melaporkan lebih dari 14.500 warga Malaysia dan 1.500 warga asing ikut menghadiri acara itu. Termasuk di antara warga asing itu adalah 696 warga negara Indonesia.
Jumlah penderita virus corona melonjak pesat pasca acara keagamaan itu. Jika pada Sabtu lalu (14/3) ada 41 orang yang terjangkit COVID19, termasuk tiga WNI, maka pada Selasa (17/3) muncul 107 kasus baru. Hal ini menjadikan jumlah total penderita Malaysia melonjak menjadi 673 kasus atau yang tertinggi di Asia Tenggara.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur kepada VOA,Jumat (13/3) lalu, mengatakan telah mengirim surat kepada pemerintah Malaysia untuk memohon informasi tentang WNI yang hadir dalam acara itu.
“Hingga hari ini masih tiga yang disiasat (diselidiki.red) pihak Malaysia,” kata Koordinator Penerangan Sosial Budaya KBRI di Malaysia, Agung Cahaya Sumirat, saat dihubungi VOA, Selasa (17/3) malam.
Belasan Ribu Peserta
Belasan ribu warga dari 27 negara mengikut acara itu, termasuk dari India, China, Korea Selatan, Tunisia, Australia, Selandia Baru, Kanada, Jerman, Mesir dan Tanzania. Beberapa foto di sosial media menunjukkan bagaimana ribuan jamaah tablig akbar itu salat bersama dan berbagi makanan/minuman.
BACA JUGA: Malaysia “Lockdown”, Warga Singapura Borong SembakoReuters melaporkan seorang warga Malaysia berusia 34 tahun yang juga mengikuti tablig akbar meninggal dunia pada Selasa (17/3). Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan ini merupakan kematian pertama yang terkait acara di Masjid Sri Petaling itu.
Sementara Pusat Pengendalian Penyakit di Ho Chi Minh City, Vietnam, mengeluarkan pemberitahuan penting meminta agar mereka yang ikut serta dalam acara di Kuala Lumpur itu menyatakan status mereka.
Menurut media online Tuoi Tre Online, pasien penderita virus corona nomor 61 diketahui ikut dalam tablig akbar itu, sebelum kemudian pulang ke rumahnya pada 4 Maret lewat bandara internasional Tan Son Nhat.
WNI Diminta Pulang
Mencermati terus meningkatnya jumlah orang yang terjangkit virus corona dan bertambahnya jumlah korban meninggal, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Selasa (17/3), mengimbau agar seluruh WNI membatasi bepergian ke luar negeri, kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda.
Sementara WNI yang saat ini sedang bepergian ke luar negeri, “diharapkan untuk segera kembali ke Indonesia sebelum mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh ini.” [em/pp]