Gary Locke mengatakan dalam banyak hal China hanya perlu mematuhi undang-undang yang sudah ada untuk melindungi hak asasi manusia.
Duta Besar Amerika Serikat untuk China yang akan segera meletakkan jabatan, Gary Locke, menggunakan pidato terakhirnya sebagai duta besar, Rabu (26/2) untuk mendesak Beijing agar memperkuat kekuasaan hukumnya dan memberi kebebasan yang lebih besar untuk mengutarakan pendapat.
Berpidato di hadapan sekelompok mahasiswa China di Beijing, Locke mengatakan dalam banyak hal China hanya perlu mematuhi undang-undang yang sudah ada untuk melindungi hak asasi manusia.
Locke yang berusia 63 tahun itu akan meninggalkan Beijing, Sabtu (1/3). Ia telah memegang jabatan duta besar sejak 2011, mengisi salah satu jabatan diplomasi Amerika yang paling rumit ketika ketegangan meningkat dengan Beijing.
Banyak komentar Locke, Rabu (26/2) membahas keprihatinan Amerika atas penindakan yang meningkat terhadap orang-orang yang mengkritik Partai Komunis. Ia juga mendesak Beijing agar memberi “perlakuan yang lebih baik dan lebih adil” terhadap wartawan asing, banyak dari mereka mengeluh atas campur-tangan atau tindak balasan resmi sebagai akibat peliputan mereka.
China belum menanggapi komentar itu, tetapi biasanya menolak keprihatinan semacam itu dan menganggapnya sebagai campur tangan yang tidak wajar pada masalah dalam negeri dan mengatakan Washington jangan mendorong yang disebutnya pemerintahan gaya Barat terhadap negara-negara lain.
Berpidato di hadapan sekelompok mahasiswa China di Beijing, Locke mengatakan dalam banyak hal China hanya perlu mematuhi undang-undang yang sudah ada untuk melindungi hak asasi manusia.
Locke yang berusia 63 tahun itu akan meninggalkan Beijing, Sabtu (1/3). Ia telah memegang jabatan duta besar sejak 2011, mengisi salah satu jabatan diplomasi Amerika yang paling rumit ketika ketegangan meningkat dengan Beijing.
Banyak komentar Locke, Rabu (26/2) membahas keprihatinan Amerika atas penindakan yang meningkat terhadap orang-orang yang mengkritik Partai Komunis. Ia juga mendesak Beijing agar memberi “perlakuan yang lebih baik dan lebih adil” terhadap wartawan asing, banyak dari mereka mengeluh atas campur-tangan atau tindak balasan resmi sebagai akibat peliputan mereka.
China belum menanggapi komentar itu, tetapi biasanya menolak keprihatinan semacam itu dan menganggapnya sebagai campur tangan yang tidak wajar pada masalah dalam negeri dan mengatakan Washington jangan mendorong yang disebutnya pemerintahan gaya Barat terhadap negara-negara lain.