Dubes AS untuk Yaman Berharap Pemerintahan yang Berbagi Kekuasaan Segera Ditegakkan

Peta wilayah Yaman dan lokasi Taiz.

Duta besar Amerika untuk Yaman, Matthew Tueller, optimistis persetujuan pembagian kekuasaan antara pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan pemberontak Houthi dapat dicapai.

Krisis yang sedang terjadi di Yaman telah menarik peningkatan fokus dari negara-negara lain di kawasan itu dan sekutu-sekutunya di luar negeri, sementara pencarian solusi politik diteruskan dan faksi-faksi yang bersaingan di utara dan selatan terus berjuang untuk merebut kekuasaan.

Duta besar Amerika untuk Yaman, Matthew Tueller, mengatakan hari Senin ia relatif optimistis bahwa persetujuan pembagian kekuasaan antara pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui internasional dan pemberontak Houthi yang menguasai ibukota Sana’a dapat dicapai. Tetapi, ia memberitahu kantor berita Reuters bahwa keputusan perlu diambil dengan cepat.

“Dialog politik tidak akan berhasil kalau Hadi diserbu dan ditangkap, dan Aden jatuh, yang dapat terjadi dengan sangat cepat,”kata Tueller.

Presiden Hadi melarikan diri ke Aden untuk berusaha menegakkan wewenang disana bulan lalu setelah melarikan diri dari tahanan rumah pemberontak Houthi di Sanaa.

Sejak itu di Aden telah terjadi pertempuran antara pasukan yang mendukung Hadi dan pasukan yang setia kepada mantan pemimpin Ali Abdullah Saleh serta pemberontak Houthi.