Duta Besar Kamboja untuk Indonesia, Rabu (6/11), mengkonfrontasi politisi-politisi oposisi negaranya yang mengumumkan rencana kepulangan mereka dari pengasingan, dan menggambarkan mereka sebagai buron dan penjahat.
Sebagaimana diberitakan banyak media, para pemimpin Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) -- yang saat ini sudah dianggap sebagai organisasi terlarang – bersumpah akan kembali ke tanah air mereka meski dihalangi pemerintah. Aksi mereka ini dipimpin pendiri bersama partai tersebut, Sam Rainsy, yang telah mengasingkan diri sejak 2015 untuk menghindari hukuman penjara atas dakwaan-dakwaan yang menurutnya dimotivasi secara politik.
Duta Besar Hor Nam Bora berbicara kepada sejumlah wartawan di Jakarta, tidak lama setelah Mu Shocua, wakil presiden CNRP melakukan hal serupa di Jakarta. Sochua menjelaskan kepada wartawan mengapa ia dan rekan-rekannya berusaha memicu gerakan rakyat untuk menggulingkan PM Hun Sen.
BACA JUGA: Pemimpin Oposisi Kamboja Siap Pulang dari PengasinganNam Bora juga meminta pemerintah Indonesia menangkap Sochua. Menurut sebuah surat yang dikeluarkan Kedubes Kamboja di Jakarta, Sochua adalah buron dan sebuah surat penangkapan telah dikeluarkan Pengadilan Kota Phnom Penh atas tudingan Sochua berencana melakukan kudeta terhadap pemerintah Kamboja yang sah. [ab/uh]