Tak satu pun dari orang-orang bersenjata yang menewaskan enam orang dan melukai hampir 30 lainnya dalam serangan di masjid Oman adalah warga Pakistan, kata Duta Besar Pakistan untuk Oman Imran Ali.
Dalam pernyataan video di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Ali mengatakan bahwa empat warga Pakistan yang tewas dalam serangan di masjid Syiah itu bukan “sekadar korban teroris.” Dia menambahkan bahwa mereka membantu orang lain di masjid untuk melarikan diri.
Kelompok ekstremis ISIS, melalui kantor berita afiliasinya, mengaku bertanggung jawab atas serangan di ibu kota, Muscat, tanpa memberikan bukti. Ini menandai pertama kalinya kelompok ekstremis Muslim Sunni menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Oman.
Bahwa ISIS, yang menganggap kelompok Syiah sebagai bidah, menarget jamaah Syiah pada malam hari suci mereka, bukanlah hal baru. Januari lalu, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 84 orang di Iran yang mayoritas penduduknya Syiah.
BACA JUGA: Empat Tewas Dalam Penembakan di Dekat Masjid di OmanYang paling mengejutkan, kata para analis, adalah serangan itu terjadi di Oman, negara yang tenang di tepi tenggara jazirah Arab. Oman mempunyai pasukan keamanan yang terlatih, kebijakan nonintervensi dan mayoritas penduduknya adalah Muslim Ibadi, Islam yang lebih liberal, sebelum perpecahan Sunni-Syiah.
Setidaknya 28 orang terluka dalam penembakan itu, kata polisi Oman. Di antara yang tewas terdapat petugas keamanan dan petugas medis. Masjid tersebut dipenuhi jamaah yang berkumpul pada malam Hari Asyura, hari di mana cucu Nabi Muhammad SAW, Hussein, tewas pada abad ke-7 di Karbala, Irak. [ka/ab]