Pengacara Stormy Daniels mengatakan aktris film dewasa itu pada Rabu (15/3) bertemu dengan jaksa. Pertemuan Stormy dengan jaksa terjadi setelah mantan pengacara mantan presiden Donald Trump memberi kesaksian di hadapan dewan juri yang menyelidiki uang suap yang dibayarkan kepada Daniels atas nama Trump.
Pengacara Daniels, Clark Brewster, mencuit bahwa Daniels bertemu dan menjawab sejumlah pertanyaan dari jaksa Manhattan, dan bersedia menjadi saksi.
Kabar ini muncul ketika mantan pengacara Trump, Michael Cohen, memberikan kesaksian hari kedua di hadapan dewan juri.
Daniels mencuit rasa terima kasih kepada pengacaranya karena “telah membantu dalam perjuangan untuk kebenaran dan keadilan.”
“Saya merasa luar biasa,” ujar Cohen kepada wartawan menjelang apa yang ia harapkan akan menjadi hari terakhir kesaksiannya.
Dalam minggu-minggu terakhir kampanye presiden 2016, Cohen mengatakan telah melakukan pembayaran sebesar $130.000 atau sekitar Rp 2 miliar atas nama Trump kepada Daniels, yang saat itu sedang bernegosiasi untuk menceritakan kisahnya di televisi.
Daniels sebelumnya mengatakan ia menjalin hubungan seksual dengan Trump yang tidak diinginkannya pada 2006, tetapi tidak menolak hubungan itu. Trump mengatakan hal itu tidak pernah terjadi. Pengacara mantan presiden itu mengatakan Trump diminta memberi kesaksian di hadapan grand jury, tetapi tidak berencana melakukannya.
Cohen Mengaku Bersalah, Trump Tak Pernah Dituntut
Jaksa federal pada 2018 mendakwa Cohen melakukan kejahatan keuangan saat kampanye, terkait pembayaran pada Daniels itu. Juga atas pembayaran serupa bernilai $150.000 atau sekitar Rp 2,3 miliar kepada model majalah Playboy, Karen McDougal. Jaksa mengatakan hal yang melatarbelakangi dakwaan itu adalah karena hadiah yang tidak diizinkan dalam upaya pemilihan Trump.
Trump juga membantah telah berselingkuh dengan McDougal. Cohen mengaku bersalah. Namun Trump tidak pernah dituntut oleh jaksa federal.
Jaksa Manhattan telah mengkaji apakah ada undang-undang negara bagian itu yang dilanggar terkait pembayaran tersebut, atau cara Trump Organization membayar Cohen untuk pekerjaannya menutupi perselingkuhan-perselingkuhan itu.
Cohen dan jaksa federal mengatakan Trump Organization membayar mereka $420.000 atau sekitar Rp 4,68 miliar untuk mengganti pembayaran uang kepada Daniels dan menutupi bonus serta biaya-biaya lain yang dikeluarkannya. Trump Organization mengklasifikasikan pembayaran itu secara internal sebagai biaya urusan-urusan hukum.
Di negara bagian New York, memalsukan catatan bisnis merupakan pelanggaran, atau kejahatan jika pemalsuan dokumen itu dilakukan sehubungan dengan kejahatan yang lebih serius.
Trump dan kuasa hukumnya mengatakan ia telah diperas untuk membayar uang kepada Daniels dan seharusnya dianggap sebagai korban dalam penyelidikan itu.
Daniels dan pengacara-pengacara yang membantu mengatur pembayaran itu menyangkal jika mereka telah memeras siapa pun. [em/jm]