Dukungan untuk Perketat Kepemilikan Senjata Api Makin Kuat di AS

  • Carol Pearson

Sampai saat ini belum ada riset ilmiah yang kokoh mengenai bagaimana Amerika bisa mengurangi kekerasan senjata api, karena Kongres melarang penelitian semacam itu pada tahun 1996, atas tekanan Asosiasi Pemilik Senjata Api Nasional (NRA) (foto: Dok).

Di Amerika sampai saat ini masih belum ada riset dengan hasil kuat dari badan-badan kesehatan pemerintah mengenai cara mengurangi kekerasan dengan senjata api.
Ribuan orang berpawai di Washington baru-baru ini untuk menentang kekerasan dengan senjata api. Hanya sepekan sebelumnya, para pemilik senjata api mengadakan “hari apresiasi senjata”, di mana mereka berduyun-duyun datang ke pameran-pameran senjata api dan toko-toko penjual senjata.

Sejak penembakan di sebuah SD pada bulan Desember, rakyat Amerika semakin lantang menyuarakan - dan juga tampaknya semakin terpecah pendapat - mengenai pembatasan apa, seandainya diperlukan, yang akan diberlakukan terhadap penggunaan dan kepemilikan senjata api.

Tetapi, suatu penelitian baru dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Johns Hopkins menunjukkan bahwa rakyat Amerika lebih kompak pada berbagai aspek dalam isu tersebut daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Colleen Barry, salah seorang penulis kajian tersebut mengatakan, “Penelitian kami menunjukkan ada dukungan luas di kalangan pemilik dan bukan pemilik senjata mengenai berbagai jenis kebijakan yang bertujuan untuk membatasi pemilik dari kemungkinannya membahayakan orang lain, termasuk di antaranya orang-orang yang dinyatakan bersalah melanggar perintah menjaga jarak dari anggota keluarga tertentu, mereka yang divonis bersalah melakukan dua atau lebih kejahatan terkait alkohol atau narkoba, orang-orang yang divonis bersalah melakukan kejahatan serius semasa remaja, dan orang-orang yang masuk daftar pengawasan teroris dan berbagai kategori lainnya.”

Penelitian itu memperlihatkan bahwa bahkan di kalangan pemilik senjata api pun, 74 persen menginginkan pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat dalam pembelian senjata tersebut.

Tetapi, masih belum ada riset dengan hasil kuat dari badan-badan kesehatan pemerintah mengenai cara mengurangi kekerasan dengan senjata api. Ini disebabkan Kongres melarang penelitian semacam itu pada tahun 1996, atas tekanan Asosiasi Pemilik Senjata Api Nasional (NRA).

Salah satu hasilnya adalah ada sedikit kesepakatan mengenai cara terbaik untuk menyimpan senjata api dan amunisi, agar orang yang tidak berhak tak dapat menjangkaunya, kata Dokter Georges Benjamin di Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika. "Kami ingin tahu kapan senjata api itu dilindungi dan kapan tidak. Ini masalah yang cukup sederhana," ujarnya.

Meskipun Konstitusi Amerika melindungi hak warga untuk menyandang senjata, sejak abad ke-18 senjata-senjata tersebut telah berubah secara dramatis. Pelatuknya menjadi jauh lebih sensitif, senapan-senapan modern seperti untuk kebutuhan militer dapat melepaskan tembakan berkali-kali dan sebagian peluru dirancang untuk memaksimalkan luka. "Kita tidak dapat mengambil keputusan yang baik jika kita tidak punya pengetahuan mengenai itu," ujar Benjamin lagi.

Dokter Benjamin yakin bahwa perbedaan pendapat mengenai keamanan senjata api dapat diselesaikan begitu rakyat Amerika mengetahui hasil riset yang memperlihatkan bagaimana kebijakan-kebijakan itu diterapkan. Ia mengatakan rakyat Amerika telah melakukan hal serupa pada isu-isu kesehatan masyarakat lainnya yang juga menghadapi pertentangan pendapat.