Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield bertemu dengan Presiden Ukraina di Kyiv pada Selasa (8/11) dan menyampaikan dukungan kuat AS untuk negara yang sedang mengalami pemadaman listrik bergilir, kelangkaan air dan serangan Rusia itu.
Duta Besar Thomas-Greenfield dan Presiden Volodymyr Zelenskyy membahas tentang Rusia yang dinilai bertanggungjawab atas kekejaman yang dilakukan di Ukraina sejak invasi delapan bulan lalu. Mereka juga membahas tentang dampak perang pada ketahanan pangan global, menurut juru bicara Dubes itu.
"Ia berkomitmen untuk melanjutkan upaya di PBB untuk memperkuat bantuan internasional bagi kedaulatan Ukraina dan untuk mendesak negara-negara anggota agar membela hukum internasional dan Piagam PBB," kata juru bicara Nate Evans dalam pernyataan.
Inisiatif Gandum Laut Hitam akan habis masa berlakunya pada 19 November. Program yang digagas oleh PBB dan Turki itu membantu Ukraina mengekspor gandumnya dan membantu Rusia menghapus hambatan ekspor pangan dan pupuknya. Inisiatif itu dianggap penting untuk membantu menurunkan harga gandum internasional dan komoditi lain, serta membawa gandum dan pangan ternak di pelabuhan-pelabuhan Ukraina, yang diblokade oleh Rusia, ke tujuan masing-masing.
Tapi Moskow telah mengungkap ketidakpuasannya atas perjanjian itu, karena merasa kurang menguntungkan bagi negaranya. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia mungkin akan menolak perjanjian yang baru.
Hingga Senin (7/11), Ukraina telah mengekspor lebih dari 10 juta ton gandum dan pangan lain lewat tiga pelabuhannya di Laut Hitam. Sebagian besar di antaranya dikirim ke wilayah Afrika. [vm/lt]