Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan bahwa warga Filipina yang menolak untuk divaksinasi tidak akan diizinkan meninggalkan rumah mereka sebagai perlindungan terhadap varian Delta yang lebih menular.
Duterte mengatakan hal tersebut dalam pidato yang disiarkan televisi, Rabu (28/7) malam. Ia mengungkapkan, tidak ada undang-undang yang mengamanatkan pembatasan seperti itu tetapi ia siap menghadapi gugatan hukum untuk mencegah orang-orang menyebarkan virus di jalanan.
Duterte mengatakan, "Ini cerita yang berbeda, kawan, kita berbicara tentang kebaikan bagi negara. Jika Anda tidak ingin membantu dengan cara divaksinasi, jangan keluar rumah."
Presiden yang sering berbicara kasar itu menambahkan, “mereka yang menolak divaksinasi, Anda bisa mati kapan saja.”
Filipina menghadapi kekurangan vaksin.
BACA JUGA: AstraZeneca Cari Vaksin untuk Asia TenggaraHampir 7 juta orang Filipina telah divaksinasi lengkap dan lebih dari 11 juta lainnya telah menerima dosis pertama mereka.
Jumlah itu sangat kecil dibandingkan dengan target pemerintah, yakni 60 juta hingga 70 juta orang.
Filipina mencatat 7.186 kasus baru virus corona baru, Selasa lalu, peningkatan satu hari tertinggi dalam lebih dari enam pekan.
Dalam pidatonya Senin lalu, Duterte memperingatkan pemerintahnya siap memberlakukan pembatasan-pembatasan yang lebih ketat jika wabah saat ini memburuk.
Menurut sebuah kelompok penelitian di Filipina, jumlah kasus baru harian di negara itu dapat mencapai 8.000 hingga 10.000 tanpa tindakan pencegahan yang lebih kuat untuk menahan penyebaran virus varian itu. [ab/uh]