Presiden Filipina Rodrigo Duterte hari Selasa (14/1) memberi pengarahan singkat di kota Batangas, yang telah dinyatakan sebagai zona bencana dan akan mendapat dana darurat lebih cepat setelah letusan gunung berapi Taal pada hari Minggu.
Sementara gunung berapi terus memuntahkan lahar dan bergetar, Duterte hari Selasa, menggambarkan situasi itu sebagai krisis yang berkelanjutan."Apakah akan berkembang menjadi ledakan besar atau mereda, kita belum mengetahuinya," kata Duterte.
BACA JUGA: Memasuki Hari Ke-3, Gunung Taal Terus Menyemburkan Lahar dan AbuDidampingi oleh para pejabat tanggap bencana dan anggota kabinet, ia berjanji pemerintah akan membantu pembersihan dan pembangunan kembali provinsi yang hancur setelah letusan berakhir.
Berlanjutnya aktivitas gunung berapi Taal dan beberapa retakan baru pada tanah di dekatnya kemungkinan berarti magma naik keatas dan bisamenyebabkan aktivitas letusan lebih lanjut, demikian menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.
Puluhan ribu orang meninggalkan desa-desa yang diliputi kegelapan dan diselimuti abu tebal, mereka khawatir akan terjadi letusan yang lebih besar dan lebih berbahaya.
Kegiatan pemerintah juga ditangguhkan dan sekolah ditutup di sejumlah kota, termasuk Manila, karena risiko kesehatan akibat abu. (my/jm)