Duterte Perintahkan Provinsi Terima Pekerja Filipina yang Di-PHK di Luar Negeri

Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Malacanang, Manila. (Foto: Toto Lozano/Malacanang Presidential Photographers Divisiion via AP)

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan agar para pejabat provinsi menerima kepulangan sekitar 24.000 warga Filipina yang baru-baru ini kehilangan pekerjaan di luar negeri akibat wabah virus corona.

Perintah Duterte itu disampaikan dalam pidatonya yang ditayangkan televisi Senin malam (25/5), menyusul munculnya penolakan sejumlah pejabat provinsi untuk menerima kepulangan para pekerja tersebut karena mengkhawatirkan perebakan wabah virus corona.

“Saya memerintahkan kalian untuk menerima mereka. Buka wilayah kalian,” kata Duterte. “Jangan halangi itu. Jangan hambat pergerakan mereka. Kalian bisa dianggap melakukan kejahatan dan bisa dikenai gugatan hukum.”

Ribuan orang mulai Senin (25/5) dipulangkan dengan bis, kapal dan pesawat ke provinsi mereka masing-masing dari ibu kota, Manila. Mereka sebelumnya terpaksa berada di pusat-pusat isolasi di Manila sepulangnya dari luar negeri karena harus menjalani karantina wajib dan menunggu izin pulang ke kampung halaman mereka. Namun, banyak di antara mereka tertahan selama berpekan-pekan karena hasil uji virus corona mereka tidak kunjung tiba atau berbagai persoalan administrasi lain.

Sekitar 24.000 orang yang diiizinkan pulang, Senin (25/5), sebetulnya telah memiliki bukti pemeriksaan virus corona yang negatif. Meski demikian, rencana kepulangan mereka tetap mendapat penolakan dari sejumlah pejabat pemerintah provinsi.

Pihak berwenang di Manila sebetulnya sudah kewalahan menampung puluhan ribu warga Filipina yang terpaksa pulang karena kehilangan pekerjaan di luar negeri. Apalagi dalam waktu dekat, sekitar 300.000 pekerja Filipina lainnya juga diperkirakan akan pulang. Memulangkan sekitar 24.000 orang yang kini berada di pusat-pusat isolasi memang harus dilakukan untuk memberi ruang bagi mereka yang akan datang. [ab/uh]