Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat atau ECOWAS, akan segera menempatkan pasukan di Mali.
Blok regional Afrika Barat, ECOWAS, mengatakan hari Kamis mereka sudah siap menempatkan pasukan di Mali, dimana junta militer telah menggulingkan pemerintah sipil yang sah, bulan Maret yang lalu.
Kadre Desire Quedraogo, presiden komisi Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat atau ECOWAS, mengatakan kelompok itu bermaksud untuk segera mengirimkan pasukan mereka setelah penguasa Mali mengajukan permohonannya.
Quedraogo mengeluarkan pengumuman itu Kamis malam setelah beberapa jam rapat tertutup di ibukota Senegal, Dakar, yang bertujuan untuk menyelesaikan kebuntuan politik di Mali dan Guinea-Bissau setelah kudeta militer di kedua negara itu baru-baru ini.
Para pemimpin kawasan itu telah mengatakan mereka tidak akan membiarkan militer memaksakan kehendaknya terhadap rakyat dimanapun di kawasan itu.
Mereka memohon agar pemerintahan Presiden sementara Dioncounda Traore di Mali menyiapkan rencana penyelenggaraan pemilu dan menyarankan agar majelis nasional Guinea-Bissau dapat melanjutkan tugas-tugasnya.
Mereka juga menyerukan penempatan pasukan militer kawasan di Guinea-Bissau untuk mengawasi penarikan misi bantuan teknis Angola, dan menjamin keamanan transisi serta membantu reformasi sektor keamanan.
Blok tersebut menyambut baik pembebasan Carlos Gomes Junior, mantan perdana menteri Guinea-Bissau dan calon terkuat pemilihan presiden, dan presiden sementara yang digulingkan Raimundo Pereira, yang ditangkap oleh tentara dalam kudeta bulan lalu. ECOWAS juga menuntut pembebasan semua orang yang masih ditahan secara tidak sah di negara itu.
ECOWAS telah mengenakan sanksi terhadap Guinea-Bissau pekan ini, setelah junta disana tidak mau mengizinkan Pereira melanjutkan kembali kekuasaan dan mengelola pengembalian ke kekuasaan sipil.
Kadre Desire Quedraogo, presiden komisi Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat atau ECOWAS, mengatakan kelompok itu bermaksud untuk segera mengirimkan pasukan mereka setelah penguasa Mali mengajukan permohonannya.
Quedraogo mengeluarkan pengumuman itu Kamis malam setelah beberapa jam rapat tertutup di ibukota Senegal, Dakar, yang bertujuan untuk menyelesaikan kebuntuan politik di Mali dan Guinea-Bissau setelah kudeta militer di kedua negara itu baru-baru ini.
Para pemimpin kawasan itu telah mengatakan mereka tidak akan membiarkan militer memaksakan kehendaknya terhadap rakyat dimanapun di kawasan itu.
Mereka memohon agar pemerintahan Presiden sementara Dioncounda Traore di Mali menyiapkan rencana penyelenggaraan pemilu dan menyarankan agar majelis nasional Guinea-Bissau dapat melanjutkan tugas-tugasnya.
Mereka juga menyerukan penempatan pasukan militer kawasan di Guinea-Bissau untuk mengawasi penarikan misi bantuan teknis Angola, dan menjamin keamanan transisi serta membantu reformasi sektor keamanan.
Blok tersebut menyambut baik pembebasan Carlos Gomes Junior, mantan perdana menteri Guinea-Bissau dan calon terkuat pemilihan presiden, dan presiden sementara yang digulingkan Raimundo Pereira, yang ditangkap oleh tentara dalam kudeta bulan lalu. ECOWAS juga menuntut pembebasan semua orang yang masih ditahan secara tidak sah di negara itu.
ECOWAS telah mengenakan sanksi terhadap Guinea-Bissau pekan ini, setelah junta disana tidak mau mengizinkan Pereira melanjutkan kembali kekuasaan dan mengelola pengembalian ke kekuasaan sipil.