Junta Myanmar telah mencabut grasi yang diberikan kepada ekonom Australia, Sean Turnell, yang diberi amnesti dan dideportasi pada November lalu.
Keputusan itu muncul dalam pengumuman yang tidak dipublikasikan, bertanggal 6 Desember 2022, yang bocor di media sosial baru-baru ini.
“Sayangnya, ini tidak bohong … junta telah mencabut amnesti saya, dan meminta saya ditangkap,” kata Turnell kepada VOA melalui SMS.
BACA JUGA: Terdampar di Thailand, Pengungsi Myanmar Berusaha Cari Jawaban atas Nasib MerekaTurnell, yang berbasis di Australia, negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Myanmar, mengatakan dia memahami namanya telah diajukan ke Interpol.
“Berisiko bagi saya untuk melakukan perjalanan ke Asia sekarang,” katanya.
Turnell, mantan penasihat ekonomi untuk pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi, ditangkap menyusul kudeta militer pada Februari 2021 yang membawa junta ke tampuk kekuasaan.
Pengumuman itu mengatakan pengampunan Turnell dicabut karena dia melanggar ketentuan "masa percobaan", dan bahwa dia "harus menjalani hukuman penjara yang tersisa bersama hukuman penjara baru jika dia melakukan pelanggaran lagi."
Pengumuman itu juga mengatakan bahwa ekonom tersebut “membuat pernyataan palsu tentang Myanmar melalui akun media sosialnya dan dalam wawancara dengan media saat ia masih dalam masa percobaan.”
BACA JUGA: Human Rights Watch Desak Indonesia Ambil Tindakan Soal MyanmarVOA menghubungi juru bicara junta tetapi tidak mendapat tanggapan. Juga tidak ada komentar resmi yang dipublikasikan terkait laporan ini.
Tun Kyi, salah seorang pendiri Lembaga Mantan Tahanan Politik, mengatakan kepada VOA bahwa pencabutan amnesti Turnell adalah bukti bahwa kata-kata junta tidak sesuai dengan perbuatan mereka. [ka/rs]