Ekonom Desak AS Kembalikan Aset Afghanistan yang Dibekukan

Anggota pasukan Taliban tampak berjaga di tengah sejumlah warga yang berjalan di sekitar area pasar lama di Kabul, Afghanistan, pada 3 Mei 2022. (Foto: AP/Ebrahim Noroozi0

Puluhan ekonom terkemuka asal Amerika Serikat dan internasional mendesak AS, pada Rabu (10/8), agar mengembalikan dana sebesar $7 miliar ke Afghanistan. Dana tersebut merupakan cadangan bank sentral yang dibekukan ketika Taliban kembali menguasai negara itu hampir satu tahun lalu.

"Kami sangat prihatin akan malapetaka ekonomi dan kemanusiaan yang semakin parah di Afghanistan, khususnya, atas peran kebijakan Amerika dalam mendorong situasi itu," tulis 71 ekonom dan pakar pembangunan dalam surat yang ditujukan kepada Presiden AS Joe Biden dan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen.

BACA JUGA: Taliban Klaim Tidak Tahu Pemimpin Al Qaeda Berada di Afghanistan

Sejumlah pihak yang menandatangani surat itu di antaranya termasuk pemenang hadiah Nobel Ekonomi Joseph Stiglitz dan Yanis Varoufakis, yang menjabat sabagai menteri keuangan Yunani ketika negara itu bernegosiasi dengan kreditur setelah keruntuhan ekonomi pada tahun 2008.

Dalam surat itu mereka berpendapat bahwa Amerika Serikat tidak dapat membenarkan menahan cadangan itu, yang dibekukan di bank-bank Amerika, di saat pemerintahan Afghanistan sebelumnya yang didukung oleh AS di Kabul jatuh ke tangan Taliban pada Agustus 2021.

Para ekonom mengatakan bahwa jatuhnya kegiatan ekonomi dan turunnya secara drastis bantuan asing kepada Afghanistan setelah AS memutuskan untuk menarik pasukan militernya dari negara itu telah menyebabkan perekonomian Afghanistan ambruk. [ka/lt]