Ekonomi AS meningkat 5,7% pada tahun 2021, kenaikan selama setahun yang tercepat sejak 1984, demikian menurut laporan Departemen Perdagangan, Kamis (27/1).
Pertumbuhan tajam di ekonomi terbesar dunia itu menunjukkan ketahanannya, bahkan selagi Amerika berjuang mengatasi dua varian baru virus corona yang melumpuhkan beberapa industri. Perebakan varian ini telah menyebabkan masalah rantai pasokan untuk barang-barang konsumen yang terkadang membuat rak-rak toko kosong dan lonjakan harga konsumen 7% dari tahun sebelumnya yang merupakan lonjakan tertinggi dalam empat dekade.
Tetapi untuk tahun ini, rekor 6,4 juta pekerjaan tercipta dan sebagian besar pekerjaan yang hilang karena pandemi pada awal 2020 telah pulih.
BACA JUGA: Kenaikan Suku Bunga AS yang Diantisipasi akan Berdampak Secara GlobalAnalis mengatakan pertumbuhan ekonomi mungkin melambat pada Januari karena varian omicron, karena ribuan pekerja sakit, pembatalan penerbangan yang sering terjadi, pembatasan aktivitas bisnis dan kembali pembatasan pembelajaran di dalam kelas di sebagian sekolah dan universitas.
Namun pemerintah mengatakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan masih tampak kuat pada kuartal Oktober-Desember, dengan kenaikan tahunan 6,9%, tiga kali kecepatan 2,3% dari periode Juli-September.
Perekonomian negara yang kuat, Rabu mendorong pembuat kebijakan Bank Sentral AS, mengumumkan akan meningkatkan suku bunga acuannya pada awal Maret setelah mempertahankannya suku bunga mendekati nol persen sejak virus corona pertama kali melanda Amerika pada Maret 2020. Bank Sentral masih bisa menaikkan suku bunga, yang akan berdampak luas pada biaya pinjaman konsumen dan bisnis, beberapa kali lagi tahun ini. [my/jm]