Ekonomi China Melambat di Kuartal Kedua

Seorang pria mendorong troli berisi bermacam barang melewati dekorasi bertuliskan “Bisnis Makmur dan Tumbuh Besar” di luar pusat perbelanjaan baju retail dan grosir di Beijing, 9 Juli 2018.

Pertumbuhan ekonomi China sedikit melambat di kuartal kedua karena perang dagang dengan Amerika Serikat mulai berpengaruh pada negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.

Perekonomian China tumbuh 6,7 persen pada April-Juni, melambat bila dibandingkan 6,8 persen pada kuartal pertama 2018 dan sama dengan hasil jajak pendapat para ekonom yang dilakukan oleh kantor berita AFP.

Meski demikian, pertumbuhan masih di atas target tahunan yang ditetapkan oleh pemerintah China sekitar 6,5 persen.

China menghadapi “lingkungan yang sangat rumit, baik di dalam dan luar negeri,” kata Mao Shengyong, juru bicara Biro Statistik Nasional, seperti dilaporkan AFP.

Dampak dari konflik perdagangan dengan AS yang makin meruncing belum sepenuhnya terasa, menurut para analis. Para analis menambahkan upaya Beijing menangani masalah polusi dan tingkat utang juga telah memangkas pertumbuhan ekonomi.

Washington dan Beijing saling menerapkan bea impor untuk barang-barang dari masing-masing negara senilai $34 miliar awal bulan ini. AS bahkan mengancam akan menerapkan bea impor untuk tambahan barang-barang China senilai $200 miliar.

Beijing telah menyatakan akan membalas tindakan AS tersebut, namun belum mengatakan apa langkah-langkah yang akan diambil. [ft/au]