Menguatnya hubungan ekonomi Asia-Eropa, bersama stabilitas dan keamanan kawasan, akan ditonjolkan dalam KTT ASEM IX di Vientiane, Laos.
BANGKOK —
Ekonomi global akan menjadi pokok bahasan pada KTT Asia –Eropa di ibukota Laos, Vientiane, selagi negara-negara Eropa bermasalah berupaya memanfaatkan pertumbuhan cepat ekonomi Asia dalam tahun-tahun belakangan.
KTT ASEM kesembilan, yang dimulai Senin, dihadiri 49 pemimpin Asia dan Eropa dilatarbelakangi negara-negara Eropa yang kesulitan menghadapi resesi dan utang.
Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan kepada wartawan hari Minggu di Bangkok, tujuan KTT adalah membahas upaya untuk membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat yang juga akan menonjolkan tantangan-tantangan terhadap stabilitas dan keamanan kawasan.
“Tujuan utama KTT ASEM ini adalah mengkonsolidasikan dialog dengan mitra-mitra kami dari Asia. Kami yakin Asia semakin penting. Dalam hal perkembangan ekonomi, ada potensi besar dalam hubungan antara Eropa dan Asia. Kami ingin membahas isu-isu ini dengan rekan-rekan Asia, yaitu, apa yang bisa dilakukan bersama dalam menghadapi tantangan global?” ujar Barroso.
Thailand menjadi tuan rumah KTT ASEM pertama tahun 1996 dengan pembahasan yang terfokus pada dialog politik, isu keamanan dan ekonomi, serta pembangunan sosial, seperti pendidikan.
Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan meningkatkan kerjasama antara kedua kawasan akan juga dibahas.
“Kerjasama antara Asia dan Eropa; menurut saya ASEM adalah wadah yang tepat dan ini adalah saat yang tepat untuk menggunakan wadah ini untuk membahas kerjasama. Kami melihat ini sebagai kesempatan untuk duduk dan membahas bersama. Kami yakin bisa menggunakan mekanisme ini untuk mendorong peningkatan perdagangan dan investasi,” paparnya.
Perdana Menteri Shinawatra mengatakan isu HAM dan perdagangan manusia juga mengkhawatirkan keamanan kawasan secara keseluruhan.
Kelompok-kelompok HAM dan lingkungan berupaya menyuarakan berbagai isu kepada para pemimpin, mulai dari konflik tanah sampai protes terhadap pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Laos.
Sementara itu, Thailand sedang mengadakan pembicaraan dengan Uni Eropa mengenai Perjanjian Kerjama Kemitraan dan menyiapkan perjanjian perdagangan bebas Thailand-Uni Eropa.
KTT ASEM kesembilan, yang dimulai Senin, dihadiri 49 pemimpin Asia dan Eropa dilatarbelakangi negara-negara Eropa yang kesulitan menghadapi resesi dan utang.
Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan kepada wartawan hari Minggu di Bangkok, tujuan KTT adalah membahas upaya untuk membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat yang juga akan menonjolkan tantangan-tantangan terhadap stabilitas dan keamanan kawasan.
“Tujuan utama KTT ASEM ini adalah mengkonsolidasikan dialog dengan mitra-mitra kami dari Asia. Kami yakin Asia semakin penting. Dalam hal perkembangan ekonomi, ada potensi besar dalam hubungan antara Eropa dan Asia. Kami ingin membahas isu-isu ini dengan rekan-rekan Asia, yaitu, apa yang bisa dilakukan bersama dalam menghadapi tantangan global?” ujar Barroso.
Thailand menjadi tuan rumah KTT ASEM pertama tahun 1996 dengan pembahasan yang terfokus pada dialog politik, isu keamanan dan ekonomi, serta pembangunan sosial, seperti pendidikan.
Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan meningkatkan kerjasama antara kedua kawasan akan juga dibahas.
“Kerjasama antara Asia dan Eropa; menurut saya ASEM adalah wadah yang tepat dan ini adalah saat yang tepat untuk menggunakan wadah ini untuk membahas kerjasama. Kami melihat ini sebagai kesempatan untuk duduk dan membahas bersama. Kami yakin bisa menggunakan mekanisme ini untuk mendorong peningkatan perdagangan dan investasi,” paparnya.
Perdana Menteri Shinawatra mengatakan isu HAM dan perdagangan manusia juga mengkhawatirkan keamanan kawasan secara keseluruhan.
Kelompok-kelompok HAM dan lingkungan berupaya menyuarakan berbagai isu kepada para pemimpin, mulai dari konflik tanah sampai protes terhadap pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Laos.
Sementara itu, Thailand sedang mengadakan pembicaraan dengan Uni Eropa mengenai Perjanjian Kerjama Kemitraan dan menyiapkan perjanjian perdagangan bebas Thailand-Uni Eropa.