Korea Selatan telah mengadakan pertemuan keamanan nasional darurat menyusul berita bahwa Korea Utara telah mengeksekusi paman pemimpin Kim Jong Un, yang sampai kini dianggap sebagai salah seorang penasihat utama Kim.
Seoul mengatakan pihaknya mencermati peristiwa itu dengan keprihatinan dan akan bekerja sama mengenai isu itu dengan sekutu dan pemerintah terkait.
Kantor berita resmi Korea Utara melaporkan Jang Song Thaek dihukum mati hari Kamis setelah menghadapi pengadilan militer khusus.
Amerika mengatakan pihaknya tidak bisa segera mengukuhkan eksekusi Jang, tetapi tidak ada alasan untuk meragukannya. Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan eksekusi itu menjadi contoh lain "kebrutalan ekstrim" rezim Korea Utara, tetapi ia menolak berspekulasi mengenai motif yang melatar-belakangi eksekusi.
Mitchell Reiss, Rektor Washington College dan mantan Direktur Perencanaan Kebijakan pada Departemen Luar Negeri Amerika, mengatakan menurutnya hubungan Jang dengan Kim Jong Un dilebih-lebihkan oleh banyak pihak di luar Korea Utara.
China telah bereaksi terhadap berita itu dengan mengatakan itu adalah urusan dalam negeri Korea Utara.
Lawrence Korb, cendekiawan pada Center for American Progress dan mantan Asisten Menteri Pertahanan, mengatakan eksekusi itu bisa memaksa China mengkaji ulang hubungannya dengan Pyongyang.
Kantor berita resmi Korea Utara melaporkan Jang Song Thaek dihukum mati hari Kamis setelah menghadapi pengadilan militer khusus.
Amerika mengatakan pihaknya tidak bisa segera mengukuhkan eksekusi Jang, tetapi tidak ada alasan untuk meragukannya. Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan eksekusi itu menjadi contoh lain "kebrutalan ekstrim" rezim Korea Utara, tetapi ia menolak berspekulasi mengenai motif yang melatar-belakangi eksekusi.
Mitchell Reiss, Rektor Washington College dan mantan Direktur Perencanaan Kebijakan pada Departemen Luar Negeri Amerika, mengatakan menurutnya hubungan Jang dengan Kim Jong Un dilebih-lebihkan oleh banyak pihak di luar Korea Utara.
China telah bereaksi terhadap berita itu dengan mengatakan itu adalah urusan dalam negeri Korea Utara.
Lawrence Korb, cendekiawan pada Center for American Progress dan mantan Asisten Menteri Pertahanan, mengatakan eksekusi itu bisa memaksa China mengkaji ulang hubungannya dengan Pyongyang.