Penembak adalah seseorang yang telah lama dikenal sebagai pendukung gerakan supremasi kulit putih dan pernah menjadi pemimpin Ku Klux Klan.
Pihak berwenang di negara bagian Kansas di Amerika Serikat bagian tengah telah mengidentifikasi seseorang, yang telah lama dikenal sebagai pendukung gerakan supremasi kulit putih dan pernah menjadi pemimpin Ku Klux Klan, sebagai tersangka penembakan tiga orang Minggu (13/4), di luar pusat komunitas Yahudi dan pusat pensiunan Yahudi.
Frazier Glenn Cross dijadwalkan muncul di pengadilan Senin dengan tuduhan pembunuhan yang direncanakan.
Polisi mengatakan Cross, 73, menggunakan senapan untuk membunuh seorang pria dan seorang remaja pria di lapangan parkir pusat komunitas tersebut di pinggiran kota Kansas City, Overland Park, negara bagian Kansas. Mereka mengatakan ia kemudian berkendara ke pusat pensiunan yang tak jauh dari situ dan menembak seorang perempuan sebelum ditahan di sebuah sekolah dasar.
Kepala Polisi, John Douglass, menyebut penembakan itu “tindak kekerasan yang keji,” tetapi mengatakan Minggu masih terlalu dini untuk menyebut motif atau menyebutnya kejahatan kebencian.
Presiden Barack Obama mengatakan penembakan itu “mengerikan” dan “sangat memedihkan,” dan mengutarakan dukungannya dan isterinnya. Michelle, bagi para keluarga korban.
Frazier Glenn Cross dijadwalkan muncul di pengadilan Senin dengan tuduhan pembunuhan yang direncanakan.
Polisi mengatakan Cross, 73, menggunakan senapan untuk membunuh seorang pria dan seorang remaja pria di lapangan parkir pusat komunitas tersebut di pinggiran kota Kansas City, Overland Park, negara bagian Kansas. Mereka mengatakan ia kemudian berkendara ke pusat pensiunan yang tak jauh dari situ dan menembak seorang perempuan sebelum ditahan di sebuah sekolah dasar.
Kepala Polisi, John Douglass, menyebut penembakan itu “tindak kekerasan yang keji,” tetapi mengatakan Minggu masih terlalu dini untuk menyebut motif atau menyebutnya kejahatan kebencian.
Presiden Barack Obama mengatakan penembakan itu “mengerikan” dan “sangat memedihkan,” dan mengutarakan dukungannya dan isterinnya. Michelle, bagi para keluarga korban.