Ekuador Tetapkan Keadaan Darurat Setelah Pemimpin Geng Terkenal Kabur dari Penjara

Adolfo Macias, alias Fito, pemimpin kelompok penjahat terorganisir utama yang dikenal sebagai “Los Choneros”, kabur dari penjara hari Minggu (7/1).

Pemerintah Ekuador Selasa sore (9/1) menetapkan keadaan darurat dan jam malam setelah terjadi tindak kekerasan, penculikan sedikitnya empat polisi, dan kemungkinan kaburnya seorang gembong narkoba yang berbahaya.   

Sebelumnya, Presiden Ekuador Daniel Noboa Senin (8/1) mengumumkan keadaan darurat untuk menetapkan kontrol di seluruh penjara di negara itu, sehari setelah seorang pemimpin geng terkenal melarikan diri. Adolfo Macías, dikenal sebagai Fito, kabur dari penjara di Guayaquil pada hari Minggu (7/1).

Noboa mengatakan ia yakin pelarian itu merupakan tanggapan dari keputusan pemerintah untuk “menghadapi” geng-geng terorganisir. Ia mengatakan, “Rakyat Ekuador, masa ketika orang-orang yang dihukum karena memperdagangkan narkoba, pembunuhan dan kejahatan terorganisir mendikte pemerintah telah berakhir. Apa yang kita lihat di berbagai penjara di negara ini adalah buah keputusan kita untuk menghadapi mereka."

"Ini sebabnya mengapa, dari pemerintah kami telah mulai bertindak untuk memulihkan kontrol atas penjara, yang telah hilang dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai tanggapannya, kelompok-kelompok teroris narkoba ini berniat untuk mengancam kita dan yakin bahwa kita akan mengabulkan tuntutan mereka,” imbuhnya.

Jejaring sosial dan media digital melaporkan ledakan di sebuah jembatan dan pembakaran sebuah kendaraan dengan tabung gas di lingkungan padat penduduk di selatan Quito.

Ada juga sebuah sepeda motor yang dibakar di kota satelit di ibukota negara pegunungan Andes itu. Tidak ada korban luka dalam aksi-aksi tersebut.

Polisi mengkonfirmasi di akun X, yang sebelumnya adalah Twitter, bahwa mereka telah menangkap dua warga yang dicurigai terkait dengan salah satu ledakan yang terjadi di selatan ibu kota. Saat ditangkap keduanya membawa senjata api dan 16 bahan peledak.

Polisi dan tentara bersiap memasuki penjara El Inca setelah pecahnya kerusuhan di Quito, Ekuador, Senin, 8 Januari 2024. Kerusuhan terjadi sehari setelah kaburnya Adolfo Macías, alias “Fito” dari penjara di kota Guayaquil (7/1).

Keadaan darurat itu memberi kekuasaan sementara kepada tentara dan polisi selama 60 hari dan ini merupakan keputusan pertama yang dibuat
Noboa sejak ia menjabat pada November lalu.

Warga Ekuador akan menghadapi pembatasan perjalanan dan pertemuan, dan polisi dapat meminta akses ke rumah-rumah dan korespondensi tanpa surat perintah penggeledahan. Jam larangan keluar rumah akan berlaku antara pukul 11 malam dan pukul 5 pagi.

Pada hari Senin, otoritas penjara melaporkan “insiden kecil” di penjara-penjara El Oro, Loja, Chimborazo, Cotopaxi dan Azuay y Pichincha. [uh/ab/em]